32 C
Sidoarjo
Friday, November 22, 2024
spot_img

Literasi Finansial dalam Kurikulum Merdeka

Oleh :
Novi Puji Lestari
Dosen FEB Universitas Muhammadiyah Malang

Pendekatan Kurikulum Merdeka membuka peluang luas untuk menyisipkan berbagai aspek pendidikan yang relevan dengan kebutuhan siswa di era modern, salah satunya adalah literasi finansial. Literasi finansial yang baik memungkinkan siswa memahami konsep dasar pengelolaan keuangan, pengambilan keputusan finansial yang bijak, hingga perencanaan masa depan yang sehat secara ekonomi. Dengan demikian, integrasi pendidikan literasi finansial dalam Kurikulum Merdeka bukan hanya relevan, tetapi juga esensial untuk membekali generasi muda menghadapi tantangan ekonomi yang dinamis dan meningkatkan kualitas hidup mereka di masa mendatang.

Bekal ekonomi bagi generasi muda
Di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah, generasi muda perlu dibekali dengan kemampuan ekonomi yang kuat agar siap menghadapi tantangan masa depan. Bekal ekonomi bagi generasi muda, seperti keterampilan literasi finansial dan pemahaman dasar pengelolaan keuangan, menjadi penting untuk menumbuhkan kemampuan mengelola uang, membuat keputusan finansial yang bijak, dan merencanakan masa depan secara matang. Dengan membangun kesadaran finansial sejak dini, generasi muda tidak hanya mampu mencapai kemandirian ekonomi, tetapi juga lebih siap menjalani kehidupan yang stabil dan sejahtera.

Untuk itu, penguatan regulasi dalam pendidikan literasi finansial menjadi kunci penting untuk memastikan generasi muda memperoleh bekal ekonomi yang memadai. Dengan regulasi yang jelas dan terstruktur, literasi finansial dapat diterapkan secara konsisten dalam kurikulum, mulai dari pendidikan dasar hingga menengah. Regulasi ini juga dapat mendorong lembaga pendidikan untuk menyediakan materi pengelolaan keuangan yang relevan, didukung oleh evaluasi berkala agar hasilnya optimal. Dengan adanya kebijakan yang mendukung, generasi muda tidak hanya mengenal teori ekonomi, tetapi juga mampu menerapkan keterampilan finansial dalam kehidupan sehari-hari, yang pada akhirnya memperkuat fondasi ekonomi nasional.

Berita Terkait :  Siapkan Regulasi Pajak Karbon

Adapun, penguatan regulasi pendidikan literasi finansial di Indonesia sejatinya telah didukung oleh beberapa kebijakan pemerintah, salah satunya adalah Peraturan Presiden No. 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI). Regulasi ini bertujuan meningkatkan akses keuangan di seluruh lapisan masyarakat, termasuk integrasi literasi finansial dalam kurikulum pendidikan. Selain itu, regulasi juga diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 76/POJK.07/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi Konsumen dan/atau Masyarakat, yang mendorong adanya program literasi keuangan sejak usia sekolah. Melalui landasan kebijakan ini, literasi finansial dapat dijalankan secara terstruktur dan berkelanjutan, memperkuat bekal ekonomi bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan masa depan.

Itu artinya, dengan adanya regulasi yang mendukung penguatan literasi finansial di Indonesia, seperti yang tercantum dalam Peraturan Presiden No. 82 Tahun 2016 dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 76/POJK.07/2016, upaya memberikan bekal ekonomi yang memadai bagi generasi muda semakin terarah dan berkelanjutan. Kebijakan ini tidak hanya menjamin akses keuangan yang lebih inklusif, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan pengelolaan keuangan yang relevan dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, literasi finansial yang terintegrasi dalam kurikulum dapat membantu menciptakan generasi yang lebih siap secara ekonomi, mampu menghadapi tantangan finansial di masa depan, serta berkontribusi pada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih kuat.

Berita Terkait :  Hadapi AI sebagai Peluang bukan Ancaman

Langkah konkret wujudkan literasi finansial
Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat, pemahaman literasi finansial menjadi keterampilan esensial bagi generasi muda untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi di masa depan. Oleh karena itu, wujudnya literasi finansial dalam Kurikulum Merdeka sangat penting untuk memastikan siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis dalam mengelola keuangan. Dengan pendekatan yang fleksibel dan relevan, Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan untuk menyisipkan materi literasi finansial yang aplikatif, sehingga siswa dapat belajar bagaimana membuat keputusan keuangan yang bijak, merencanakan anggaran, dan mempersiapkan masa depan finansial yang stabil dan sejahtera.

Dengan demikian, pengintegrasian literasi finansial dalam kurikulum ini tidak hanya berfokus pada pengajaran teori, tetapi juga mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam praktik keuangan sehari-hari. Ini dapat dilakukan melalui proyek-proyek nyata, seperti membuat anggaran pribadi, mengelola tabungan, dan memahami investasi dasar. Selain itu, kolaborasi dengan pihak-pihak terkait, seperti lembaga keuangan dan komunitas, dapat memperkaya pengalaman belajar siswa dan memberikan akses pada sumber daya yang lebih luas. Melalui pendekatan yang komprehensif ini, generasi muda akan lebih siap untuk menghadapi dinamika ekonomi, sehingga mereka dapat menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan mereka.

Dan, selebihnya untuk mewujudkan literasi finansial dalam Kurikulum Merdeka, detailnya berikut inilah beberapa langkah konkret perlu diambil. Pertama, pengembangan modul pembelajaran yang terintegrasi dengan materi literasi finansial yang sesuai dengan tingkat pendidikan siswa. Kedua, melaksanakan pelatihan berkala bagi guru untuk memperkuat pemahaman mereka tentang konsep keuangan dan teknik pengajaran yang efektif. Ketiga, mengadakan kegiatan praktis seperti simulasi pengelolaan anggaran dan proyek kewirausahaan yang melibatkan siswa dalam pengalaman nyata. Keempat, menjalin kemitraan dengan lembaga keuangan lokal untuk menyelenggarakan seminar dan lokakarya yang dapat memberikan wawasan langsung tentang dunia keuangan. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan literasi finansial dapat diinternalisasi dengan baik dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa tidak hanya memiliki pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis untuk menghadapi tantangan finansial di masa depan.

Berita Terkait :  Dorong dan Perkuat Peluang Pembiayaan UMKM

Selebihnya,melalui komitmen dan upaya yang terstruktur dalam mengintegrasikan literasi finansial ke dalam Kurikulum Merdeka, akan membekali generasi muda dengan keterampilan yang diperlukan untuk meraih kemandirian dan keberhasilan finansial di masa depan. Sehingga, terciptakan individu yang tidak hanya paham teori, tetapi juga mampu mengambil keputusan finansial yang cerdas dan bertanggung jawab, serta berkontribusi pada stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dengan demikian, investasi dalam pendidikan literasi finansial akan memberikan dampak positif yang luas bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan.

———— *** ————-

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img