Kepala Disbudparpora Kota Kediri, Bambang Priambodo (tengah) pada agenda siaran pers Gerak Jalan Napak Tilas Rute Gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman 2025 di Ruang Kilisuci Balai Kota Kediri, Jumat (12/12).
Kota Kediri, Bhirawa.
Setelah vakum sejak 2019, Pemerintah Kota Kediri kembali menggelar Gerak Jalan Napak Tilas Rute Gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman 2025. Kegiatan Lintas Alas Kediri – Bajulan ini akan berlangsung pada Sabtu, (20/12) dengan sejumlah pembaruan untuk menarik minat generasi muda.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri, Bambang Priambodo, mengatakan penyelenggaraan kembali napak tilas ini dilandasi semangat penghormatan kepada Jenderal Soedirman dan upaya menanamkan nilai nasionalisme kepada peserta.
“Yang mendasari napak tilas ini adalah rasa cinta terhadap tanah air dan pahlawan kita, Panglima Besar Jenderal Soedirman. Kami ingin generasi muda benar-benar memahami dan merasakan kembali semangat perjuangan para pahlawan,” ujarnya, Jumat (12/12).
Pelaksanaan pada bulan Desember dipilih karena bertepatan dengan Hari Bela Negara pada 19 Desember, sekaligus menyesuaikan dengan sejarah perjalanan gerilya Jenderal Soedirman pada 19 Desember 1948 hingga 10 Juli 1949.
Menurut Bambang, masa kevakuman selama pandemi memberikan ruang bagi panitia untuk berinovasi. Tahun ini, panitia menyiapkan total hadiah Rp114 juta untuk kategori beregu dan perorangan, serta menyediakan dua unit sepeda motor sebagai hadiah undian. Meski demikian, ia menegaskan bahwa hadiah bukan fokus utama kegiatan.
“Dulu para pahlawan berjuang tanpa imbalan. Kami ingin peserta mengikuti napak tilas bukan karena hadiah, tetapi karena semangat perjuangan dan kecintaan terhadap NKRI,” tambahnya.
Rute napak tilas dimulai dari Balai Kota Kediri menuju Pesanggrahan Panglima Besar Jenderal Soedirman di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Peserta diwajibkan melalui tujuh pos untuk mendapatkan stempel sebagai bukti checkpoint.
Pendaftaran dibuka pada 2–15 Desember melalui tautan resmi maupun secara langsung di Kantor Disbudparpora pada 12-13 Desember mulai pukul 08.00 WIB. Kegiatan ini terbuka bagi peserta berusia 13–60 tahun dari seluruh Indonesia. Hingga kini, sedikitnya 350 peserta telah mendaftar.
“Antusiasme masyarakat luar biasa. Banyak peserta bahkan meminta agar kuota ditambah,” ungkap Bambang.
Ia berharap pelaksanaan tahun ini dapat menjadi momentum untuk meneladani perjuangan Jenderal Soedirman yang tetap memimpin perlawanan meski dalam kondisi sakit dan di bawah tekanan militer.
“Kami ingin nilai perjuangan itu benar-benar dirasakan, bukan hanya dikenang,” pungkasnya.(van,nov.hel)


