28 C
Sidoarjo
Wednesday, September 18, 2024
spot_img

Lima Pelajar Jepang Belajar di MAN 1 Lamongan


Lamongan, Bhirawa
Program Pertukaran Pelajar yang terkoneksi dengan tiga negara, yakni Indonesia, Filipina dan Jepang terealisasikan di Lamongan. Terdapat lima pelajar asal Negara Samurai Biru Jepang menimba ilmu di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan. Mereka belajar berbagai hal, termasuk budaya dan bahasa.

Kelima pelajar Jepang yang berasal dari berbagai sekolah itu antara lain Minato Yokoi (14) dari Shisei Junior High School, Nanako Fujimoto (15) dari Yasuda Girls’ Senior High School, kemudian Miharu Suetsugu (15) dari Kannabenishi Junior High School, Yuzu Kotani (16) dari Kumano High School, dan Rena Ebara (17) dari Hatsukaichi High School.

Menurut Kepala Sekolah MAN 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah, ada lima pelajar Jepang yang menimba ilmu di Lamongan dan akan mengikuti proses pembelajaran selama tujuh hari. Yang dipelajari tiga hal yakni budaya, bahasa dan agama. Juga diperkenalkan bahwa agama Islam adalah Rahmatan Lil Alamin. Agama yang ramah, agama yang penuh toleransi.

“Tidak hanya belajar mengenai budaya, bahasa dan agama di Indonesia, pelajar Jepang itu juga sharing mengenai budaya dan bahasa dari negaranya kepada para siswa-siswi MAN Lamongan. Mereka ikut pembelajaran di sini, mereka juga punya visi dan misi. Yakni mengenalkan budayanya, mengajarkan budaya dan materi yang dia terima di sana,” jelas Nur Endah.

Menurut Nur Endah, program sister school ini sejalan dengan slogan yang diusung MAN 1 Lamongan, yakni multitalenta dan siap mendunia. Slogan itu selaras dengan kementerian agama. Harapan kami, anak-anak ke depan itu memang mampu bersiang di dunia internasional. Dampak dari program ini sangat luar biasa. Anak didik menjadi lebih berani berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing.

Berita Terkait :  Komite III DPD RI: Sistem PPDB Jalur Zonasi Masih Menimbulkan Banyak Masalah

“Dampaknya luar biasa kepada anak – anak, pertama keberanian anak – anak untuk menggunakan bahasa asingnya. Jadi dalam berbahasa asing itu kuncinya adalah keberanian. Karena biasanya malu untuk mengucapkan, takut salah. Siswa MAN 1 Lamongan juga akan dijadwalkan untuk melakukan proses pembelajaran serta budaya di Negeri Sakura. Rencananya pada bulan Desember tahun ini,” jelasnya.

Sementara itu, guru pendamping pelajar Jepang, Yuha Takahashi, merasa tersanjung dengan jalanya program pertukaran pelajar kali ini. Menurutnya Indonesia, khususnya Lamongan, memiliki banyak hal untuk dieksplore, mulai dari budaya hingga keramahannya.

“Kami datang tiga hari yang lalu dan kami merasa dihargai. Kami mengapresiasi sambutan dari guru dan para murid. Hari ini ada kejutan yang luar biasa dan sambutan kepada kami, saya terharu dan terkejut dengan sambutan mereka,” kata Yuha.

Yuha mengaku bahwa proses pembelajaran di Indonesia cukup bagus. Dia yakin anak didiknya akan mendapat banyak hal yang akan dibagikan kepada pelajar lain di Jepang.

“Sekolah atau sistem pendidikan di sini teratur. Siswanya terbuka dan sistemnya berjalan dengan bagus. Lingkunganya menyenangkan. Masyarakatnya juga ramah,” tandasnya. [aha.yit.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img