Mojokerto, Bhirawa
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang tengah menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dusun Keputran, Desa Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, menggagas inovasi teknologi tepat guna berupa Light Trap berbasis tenaga surya. Alat ini menjadi solusi alternatif untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pestisida kimia yang selama ini banyak digunakan secara berlebihan.
Tim pelaksana berasal dari subkelompok 2 KKN R24 yang terdiri dari Galuh Sekarwangi, Happy Syswidya Wulandari, Wahyu Nur Diana, dan Azizatun Fitriani dengan pendampingan langsung dari Dosen Pembimbing Lapangan, Ir. Moh. Nor Ali Aziz, S.T., M.T. Inovasi ini dirancang untuk menarik perhatian hama malam dengan cahaya, lalu menjebaknya menggunakan baskom berisi air, tanpa bahan kimia. Energi alat bersumber dari panel surya sehingga ramah lingkungan dan hemat biaya.
“Selama ini petani masih bergantung pada pestisida, padahal dalam jangka panjang merusak tanah, membahayakan kesehatan, dan mencemari lingkungan,” ujar Galuh Sekarwangi, salah satu anggota tim. Proses pelaksanaan program dilakukan secara partisipatif, mulai dari observasi lapangan, identifikasi masalah bersama petani, hingga perakitan alat yang melibatkan karang taruna setempat.
Pemasangan alat Light Trap dilakukan pada 15 Juli 2025. Hasil awal menunjukkan pengurangan penggunaan pestisida dan meningkatnya kesadaran petani terhadap pengendalian hama yang lebih sehat. Inovasi ini juga memberikan dampak sosial, yaitu memberdayakan karang taruna sebagai agen teknologi desa yang aktif dan produktif.
Melalui pendekatan edukatif dan kolaboratif, teknologi sederhana seperti Light Trap terbukti mampu memberi solusi nyata terhadap persoalan pertanian. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari desa, oleh masyarakat desa sendiri. [*]
#KitaUntagSurabaya
#KKNUNTAG2025
#InovasiDesa
#TeknologiTepatGuna
#PertanianRamahLingkungan