Kediri Raya, Bhirawa
Lapas Kelas IIA Kediri melakukan Skrining Kesehatan Active Case Finding (ACF) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Kamis (6/11). Kegiatan ini bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mendeteksi dini penyakit Tuberkulosis (TBC) melalui pemeriksaan rontgen dada.
Pemeriksaan hari pertama difokuskan pada Blok A, dengan total 250 WBP menjalani rontgen sesuai target harian. Selama proses berlangsung, blok yang diperiksa ditutup sementara untuk menjaga ketertiban, sementara blok lain tetap beroperasi normal.
Pelaksanaan skrining dilakukan di Aula Lapas, dengan alat rontgen yang dipasang oleh vendor Tirta Medica Center. Proses registrasi dan input data berjalan tertib berkat dukungan petugas administrasi dan pengamanan. Tim pengamanan turut mengatur lalu lintas pergerakan WBP, sedangkan tim pembinaan mendampingi selama pemeriksaan.
Selain petugas Lapas, kegiatan ini juga melibatkan 9 petugas vendor rontgen, 2 petugas Puskesmas Sukorame, 2 petugas Puskesmas Campurejo, serta dua orang supervisor dari Kanwil Kemenkumham Jawa Timur yang memastikan standar pemeriksaan berjalan sesuai prosedur.
Seluruh hasil rontgen didokumentasikan secara digital untuk memperkuat database kesehatan WBP, sehingga tindak lanjut medis dapat dilakukan lebih cepat bila ditemukan indikasi TBC.
Kepala Lapas Kelas IIA Kediri, Solichin, mengatakan pemeriksaan kesehatan ini merupakan langkah nyata untuk menjaga kesehatan para warga binaan dan mencegah penyebaran penyakit menular di dalam Lapas.
”Deteksi dini sangat penting agar penanganan bisa dilakukan cepat dan tepat. Kami ingin memastikan seluruh WBP mendapatkan layanan kesehatan yang aman dan profesional,” ujar Solichin.
Program ACF ini, akan berlangsung selama empat hari hingga Senin (10/11), dengan target seluruh WBP di Lapas Kediri menjalani pemeriksaan kesehatan. ”Harapan kami, dengan kegiatan ini lingkungan Lapas bisa semakin sehat dan aman bagi semua,” tambah Solichin. [van.nov.fen]


