Oleh:
Rachmat Caesar, Surabaya
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jatim Dra Restu Novi Widiani MM mengunjungi beberapa posko darurat banjir di Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, dan Kota Mojokerto pada Selasa (10/12).
Di momen ini, Kepala Dinsos Jatim memastikan kebutuhan dasar dari para korban banjir benar-benar terpenuhi. Kunjungan pertama dilakukan di Kabupaten Jombang, tepatnya di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben.
“Di dusun ini ada 3 Posko yang kita kunjungi. Yang pertama di dekat DU (Dapur Umum) Tagana, yakni di Balai Desa Jombok. Lalu posko yang ada di rumah warga, dan di TPQ Al-Ishlah,” papar Novi.
Ia mengatakan, pihaknya telah memastikan berbagai kebutuhan dasar bagi para korban di ketiga posko tersebut. Mulai dari makanan, pakaian, matras, selimut, hingga obat-obatan.
Kepala Dinsos Jatim didampingi Tim Jatim Social Care (JSC) yang turun langsung ke lokasi banjir juga sempat mengevakuasi seorang lansia dengan luka diabetes melitus.
“Kami pastikan bahwa masyarakat rentan di sini bisa dijangkau dan diungsikan ke posko pertama, yaitu di Balai Desa Jombok. Karena di sana ada fasilitas puskesmas,” imbuh Novi.
Sementara itu, DU Tagana di Balai Desa Jombok diketahui mulai beroperasi pada Minggu (8/12/2024) dan menyuplai hingga 2.700 bungkus nasi per hari. Tak hanya untuk korban banjir di Desa Jombok saja, makanan juga didistribusikan bagi korban di desa-desa sekitar, seperti Desa Blimbing, Watudakon, dan Kedung Betik.
Saat di Kabupaten Jombang, Novi dan Tim JSC menyambangi pula 2 keluarga korban tenggelam di Kecamatan Kesamben. Salah satunya adalah keluarga korban di Desa Jombatan yang kehilangan 2 anak perempuannya, NAH (9) dan NLM (7).
Ayah dan ibu korban menerima santunan sebesar Rp 20 juta. Lalu, keluarga korban tenggelam di Desa Watudakon, yang harus merelakan kepergian kepala keluarganya, DTH (25). Istri korban mendapat santunan sejumlah Rp 10 juta.
Kemudian, Kepala Dinsos Jatim mendatangi posko darurat banjir di Balai Desa Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. “Di sini ada DU yang baru saja beroperasi Selasa pagi tadi. Ini DU yang dikelola Dinsos Jatim. Sekaligus tempat untuk pengungsian,” jelas Novi.
Kepala Dinsos Jatim memaparkan, pihaknya memantau pula lokasi banjir di desa sebelah, yakni Desa Tempuran. Kebanyakan masyarakat mengungsi di Musala Al-Hikmah.
Namun karena banjir di area sekitar kian meninggi, para pengungsi pun berbondong-bondong mencari tempat lain, dengan dibantu oleh relawan.
“Tadi ada beberapa lansia dan ABK (anak berkebutuhan khusus) di musala. Kita segera evakuasi mereka ke posko di Balai Desa Ngingasrembyong,” paparnya usai mengevakuasi korban.
DU Tagana di Balai Desa Ngingasrembyong dilaporkan menyediakan 1.075 bungkus nasi untuk kebutuhan makan siang. Sedangkan untuk makan malam, DU menyiapkan 1.475 bungkus nasi, yang didistribusikan pula ke Desa Tempuran dan Desa Tanggalrejo.
Senin (9/12/2024) lalu, Tagana juga telah membuka DU di Balai Desa Salen, Kecamatan Bangsal. Dan menyediakan 3.100 bungkus nasi per hari untuk korban banjir di Desa Salen, Desa Jotangan, dan Desa Tempuran.
Di hari Selasa (10/12/2024) sampai Rabu (11/12/2024) pagi, DU ini harus menambah jumlah makanannya hingga 3.600 bungkus nasi per hari, karena semakin banyaknya korban terdampak banjir.
Di kunjungan terakhir, Kepala Dinsos Jatim memastikan ketersediaan bahan makanan di DU yang didirikan di Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kota Mojokerto.
DU ini beroperasi sejak Senin (9/12/2024) pagi dan menyuplai makanan untuk korban di Kelurahan Mentikan, Blooto, Prajurit Kulon, dan Pulorejo.
Dari awal dibuka, DU ini terus memperbanyak jumlah makanan yang diproduksi, mulai 1000 lebih bungkus nasi dari hingga 2.064 bungkus nasi per Selasa (10/12/2024) sore. [rac.gat]
