33 C
Sidoarjo
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Kunjungi Pengrajin Batik Khas Sidoarjo, Khofifah Apresiasi Pemberdayaan Ibu-ibu hingga Keterlibatan Siswa Magang SMK

Sidoarjo, Bhirawa
Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2 Khofifah Indar Parawansa berkunjung ke pengrajin batik khas Sidoarjo, Lintang Sari Kenongo, di kawasan Sari Rogo Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (31/10/2024).

Di tempat tersebut, Khofifah melihat langsung masyarakat yang berusaha menghidupkan kerajinan batik dengan memberdayakan ibu-ibu di kampung sekitar sekaligus siswa siswi magang dari SMK.
“Pada dasarnya melestarikan batik adalah melestarikan budaya. Setiap batik ada filosofinya. Bagi saya yang menarik dari batik adalah cerita batiknya, cara menikmati batik adalah mengetahui filosofinya,” kata Khofifah.

Ia menegaskan bahwa setiap daerah memiliki ciri khas batiknya sendiri. Dan Khofifah relatif bisa mengidentifikasi ciri khas batik dari masing-masing daerah. Dari mulai batik Madura, Sumenep hingga Banyuwangi dan Pacitan. Yang mayoritas memiliki ceritanya dan kekhasan bentuk dan warnanya masing-masing.

“Setiap kekayaan budaya kita itu antara lain bisa direfleksikan dari batik yang mereka produksi. Dan yang kerena di sini adalah penguatan sinergi dimana usaha ini menggandeng anak-anak SMK untuk magang,” kata Khofifah.

Pasalnya, Khofifah sempat berdialog langsung dengan para siswa SMK yang magang di sini. Mereka menyampaikan bahwa mereka di sini belajar implementasi ilmu yang mereka dapatkan di sekolah. Mereka mendesain batik untuk kemudian diwujudkan dalam desain batik di atas kain.
“Ini luar biasa dimana ada link and match antara sekolah dan industri. Mereka bisa belajar mengaplikasikan apa yang dipelajari di sekolah ke dunia industri dan usaha. Yang tentu ini adalah pelajaran berharga bagi mereka,” ujar Khofifah.

Berita Terkait :  Sekdakab Sampang Ikut Sosialisasikan Rencana Survei Migas di Kecamatan Ketapang

Batik-batik di sini dibuat dengan proses yang cukup panjang karena serba manual. Dimana proses keseluruhan mencapai satu bulan, hingga tiga bulan. Sedangkan batik yang telah jadi dijual dengan harga ratusan ribu hingga jutaan.

Ke depan Khofifah berkomitmen untuk memberikan akses perluasan pasar bagi produk batik di Jawa Timur, khususnya produk karya usaha rumahan seperti di Sarirogo ini.

“Kita akan dukung akses perluasan pasar. Seperti saat periode pertama kami membuat kebijakan agar setiap hari tertentu ASN Pemprov Jatim mengenakan tenun dan batik Jatim. Nah kalau bisa direplikasi di tingkatan kabupaten kota untuk jadi seragam tertentu termasuk di sekolah-sekolah maka akan sangat menguatkan produsen batik kita,” pungkas Khofifah.[tam]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img