Situbondo, Bhirawa.
Kantor UPT Kesyahbandaran Otorita Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Panarukan, Situbondo dibawah komando Herlan April Yanto mendukung penuh program Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) pada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI bertema Forum Kehumasan Peningkatan Sinergitas Humas, Pers dan Media, di Malang, Jumat (19/7). Acara tersebut dihadiri Kepala UPT KSOP se-Jatim serta Humas KSOP se Jatim berikut sederet perwakilan wartawan.
Menurut Herlan April Yanto, kegiatan tersebut sangat penting bagi peningkatan kinerja di Kantor KSOP Kelas IV Panarukan, Kabupaten Situbondo, kedepan. Pasalnya, kata pria yang kini berdomisili di Kota Batu itu, hubungan kerjasama dan kemitraan antara Humas KSOP dan media serta wartawan berpengaruh bagi kemajuan program yang di jalankan sebuah lembaga pemerintah. “Ya program ini KSOP di tingkat Korwil Jatim. Selasa ini, acara serupa di level nasional akan di gelar di Bandung Jawa Barat. Ini dinilai sangat strategis dan kami siap hadir,” papar Herlan.
Sementara itu Ketua panitia pelaksana kegiatan Forum Kehumasan, Augustinus Maun menimpali, kegiatan ini sangat penting sebagai upaya peningkatan sinergitas antara Humas KSOP, pers dan media dalam peningkatan kinerja serta penyampaian informasi di sektor pelabuhan di wilayah Jatim. Dalam pandangan Agustinus, sebuah informasi kini menjadi kebutuhan utama di setiap organisasi pemerintah. Apalagi, imbuh dia, perkembangan informasi terus berkembang seiring dengan adanya tekhnologi digital yang tumbuh pesat. “Untuk itu keberadaan Humas di UPT KSOP sangat diperlukan perannya demi untuk menyamakan persepsi. Untuk itu peran Humas KSOP perlu terus ditingkatkan kedepannya,” kupas Agustinus.
Sementara itu Staf Ahli Menteri Perhubungan RI Bidang SDM dan Humas Adita Widiawati banyak mengupas peran dan tupoksi Humas KSOP dan pers atau wartawan. Dalam paparannya, wanita yang mengaku 25 tahun terjun di bidang praktisi kehumasan dan pers itu meminta hubungan kemitraan atau partnership ketiga leading sektor terus beriringan agar kinerja KSOP semakin baik. “Ya harus terus menerus ditingkatkan hubungan partnership ketiganya (Humas, Pers dan Media),” pinta Adita.
Wanita yang tampil energik itu juga meminta KSOP pandai dalam melayani kebutuhan pers dan media. Misalnya, sebut Adita Widiawati, ada wartawan yang membutuhkan angka angka pencapaian kinerja harus disampaikan dengan baik. Sehingga dapat menghindari penilaian miring dari seorang wartawan dimaksud. “Namun bukan berarti data yang diminta semuanya disampaikan secara vulgar sampai ke isi dapurnya. Hal yang urgen dirahasiakan ya jangan disampaikan kepada wartawan. Saya kira teman-teman wartawan juga memahami mana itu bahan untuk dikonsumsi publik dan mana data yang masuk rahasia,’ beber Adita.
Adita juga mengakui, dana untuk kebutuhan kemitraan antara KSOP dengan media dari Kementerian Perhubungan RI saat ini sangat minim seperti disampaikan para pimpinan KSOP di Jatim. Keluhan dan usulan penambahan ini (dana kemitraan), lanjut Adita, akan ia sampaikan langsung kepada Menteri Perhubungan RI. “Ya usulan dari wartawan Situbondo itu akan kami catat ya. Selanjutnya akan saya usulkan kepada Menteri Perhubungan RI. Soal itu nanti disetujui atau tidak, nunggu belakangan. Sehingga kalau ada penambahan dana kemitraan akan lebih cepat untuk peningkatan kinerja KSOP,” ungkap Adita.
Pemateri lain, Prof Anang Sujoko, Dekan Fisipol Universitas Brawijaya Malang banyak mengupas tentang cara Humas dan Pers bekerja. Mantan wartawan itu juga memberikan resep dan strategi menjadi jurnalis yang idealis namun mampu memupuk kebersamaan dengan para mitra kerjanya. Anang juga menyinggung liputan inspiratif yang pernah ia jalani saat menjadi seorang jurnalis beberapa tahun lalu. “Menjadi wartawan itu tidak gampang. Terbukti saat hari pertama saya menulis berita, hasilnya di coret-coret oleh redaktur. Namun intinya wartawan itu harus sabar. Terutama saat di bully sumber berita. Itu juga pernah saya alami,” terang Anang.[awi.ca]