Kota Mojokerto, Bhirawa.
Tahapan demi Tahapan Pilkada 2024 di Kota Mojokerto tergolong aman dan damai serta berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan, mulai pembentuman Pantarlih hingga memasuki debat publik Paslon Wali Kota dan Wawali telah telah berjalan 2 kali dengan aman dan lancar.
Namun demikian KPU terus melakukan koordinasi dengan Pemkot Mojokerto maupun Forkopimda serta bawaslu juga media agar Pilkada di Kota Mojokerto berjalan lancar, demokratis juga kondusif serta bisa menghasilkan pemimpin yang berkualitas yang bisa mensejahterakan rakyatnya.
Untuk itu diputuskan bersama akan menindak tegas politik uang salah satunya berkomitmen ” Hajar Serangan Fajar ” karena dengan politik uang tentu bakal melahirkan pemimpin yang kurang berkualitas.
Disampaikan Pj Walikota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro menegaskan, sosok pemimpin ke depan harus mampu meningkatkan mensejahterakan masyarakat serta menjaga kedaulatan negara.? ” Figur pemimpin tersebut, disampaikan oleh Bapak Presiden Prabowo saat semua Kepala Daerah se Indonesia dikumpulkan di Sentul, ” ungkap Ali Kuncoro saat Ngopi (Ngobrol Penuh Inspirasi) bersama KPU, Bawaslu dan awak media, di rumah Rakyat, Jl. Hayam Wuruk, Kota Mojokerto, Jum’at (8/11) malam.
Sementara itu Ketua KPU Kota Mojokerto, Usmuni mengatakan, jika tahapan pilkada di Kota Mojokerto telah berjalan sesuai jadwal yang dimulai tanggal 16 Mei 2024 lalu yakni penbentukan Pantarlih, yang akhirnya melakukan tugasnya dan tercatat sebanyak 105, 003 data pemilih. Dan berlanjut penjaringan Paslon yang akhirnya ada 2 paslon wali Kota/ Wawali yakni pasangan calon Ita Puspitasari – Rakman Arisandi. Dan Junaedi- Chusnul Amin.
Dalam pengundian nomor urut paslon Ita- Sandi mendapat nomor 2 dan Junaedi- Chusnul dapat nomor 1. Mereka pada tahap deklarasi damai siap menang dan siap kalah keduanya datang dan menandatangani berita acaranya. Maka dari itu jika dikemudian hari ada permasalahan yang akhirnya dibawa ke persidangan diputuskan menang dari salah satu paslon tersebut maka harus siap menerima.jelas Usmuni.
Terkait surat suara yang masih kurang 628 untuk pilwali sudah dapat diatasi dengan mengambil dikelebihan surat suara di Nganjuk. ” Insyaallah besok pagi akan kami,ambil. Tentunya kami juga minta pengawalan dan pengawasan dari Polres dan Bawaslu” demian tutup Usmuni. [min,oky.wwn]