Ketua KPU Tulungagung dan Ketua Bawaslu Tulungagung saat hadir di acara sosialisasi yang berlangsung di Sekretariat PWI Tulungagung.
Tulungagung, Bhirawa.
Tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Tulungagung 2024 yang saat ini dinilai masih rendah membuat KPU Tulungagung terus berupaya melakukan sosialisasi. Salah satunya dengan menggandeng PWI Tulungagung yang menggelar sosialisasi dengan tema peran media dalam mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam pilkada tahun 2024.
Ketua KPU Tulungagung, Moh Lutfi Burhani, di sela acara sosialisasi yang berlangsung di Sekretariat PWI Tulungagung, Jumat (11/10), mengatakan sosialisasi sangat penting dilakukan untuk meningkatkan tingkat partisipasi pemilih. Terlebih dengan melibatkan media massa. “Peran media sangat penting. Media punya peran utama sebagai penyampai informasi pada masyarakat,” ujarnya.
Ia menyebut tahapan-tahapan dalam Pilkada Tulungagung 2024 akan maksimal ketika media massa menyampaikan kepada masyarakat. Bahkan peran media massa dinilai efektif dalam meningkatkan tingkat partisipasi pemilih.
“Kami meyakini peran media massa sangat efektif dalam meningkatkan partisipasi pemilih. Apa yang diberitakan media menjadi bahan diskusi publik di masyarakat,” paparnya.
Lutfi Burhani yang menjadi narasumber bersama Ketua Bawaslu Tulungagung, Pungki Dwi Puspito, mengakui jika saat ini angka partisipasi pemilih pada Pilkada Tulungagung 2024 masih dikisaran 50 persen.
“Dari beberapa info memang masih 50 persen. Makanya ini PR bersama untuk meningkatkan partisipasi minimal nanti semakin mendekati hari H pilkada sudah 80 persen lebih,” tuturnya.
Sejauh ini lanjut dia, sudah dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan tingkat partisipasi pemilih. Di antaranya sosialisasi kemitraan, bertemu warga dan koordinasi dengan instansi terkait.
Sebelumnya, Ketua PWI Tulungagung, Wiwieko Dharmaidiningrum, menandaskan sosialisasi yang lebih masif sangat diperlukan untuk meningkatkan tingkat partisipasi pemilih yang masih rendah di Pilkada Tulungagung 2024.
“Ini menjadi tugas bersama, utamanya KPU dan Pemkab Tulungagung untuk meningkatkan angka partisipasi yang masih rendah. Informasi yang kami dapat menyebutkan tingkat partisipasi pemilih cukup rendah di angka 50 persen,” katanya.
Wartawan Harian Bhirawa ini menyatakan masih ada waktu sampai tanggal 27 November 2024 untuk meningkatkan tingkat partisipasi pemilih. Seperti dengan menggelar sosialisasi yang lebih ditujukan pada kalangan mahasiswa dan anak muda.
“Yang kami dapat di lapangan masih banyak mahasiswa dan anak muda yang cenderung apatis. Mereka bahkan belum tahu pasangan calon yang berkontestasi di Pilkada Tulungagung 2024. Apalagi mahasiswa yang saat ini belajar di luar kota,” pungkasnya. (wed.hel)