Kab Mojokerto, Bhirawa.
Kendatipun tingkat partisipasi masyarakat Kabupaten Mojokerto pada Pemilu 2024 cukup tinggi yakni mencapai 84,6 %, dan merupakan angka tertinggi ke tiga di Jawa Timur.
Namun Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mojokerto tetap menggelar evaluasi dengan mendatangkan berbagai pihak untuk mengumpulkan berbagai masukan.
Acara yang dikemas dalam Focus Group Discussion (FGD) ini dalam rangka penyusunan laporan evaluasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. berlangsung di Hotel Arayana, Trawas,senin 24/2/25 sore.
Ketua KPU Kabupaten Mojokerto, Afnan Hidayat, menyampaikan bahwa tingkat partisipasi masyarakat pada Pemilu 2024 di Kabupaten Mojokerto mencapai 84,6%, yang merupakan angka tertinggi ketiga di Provinsi Jawa Timur.
Meski demikian, ia menekankan bahwa setiap tahapan pemilu perlu dievaluasi untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilu ke depan.
“Sebagus apa pun pelaksanaan pemilu, pasti masih ada kekurangan. Oleh karena itu, forum ini digelar untuk mengumpulkan masukan dari berbagai pihak, agar bisa menjadi bahan evaluasi dan referensi bagi penyelenggaraan pemilu selanjutnya,” ujar Afnan.
Sedangkan perwakilan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Bawaslu Kabupaten Mojokerto, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Polres Mojokerto, serta BPJS Ketenagakerjaan turut memberikan pandangan dan evaluasi mereka terhadap proses pemilu yang telah berlangsung.
Bawaslu menekankan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap tahapan pemilu agar tidak terjadi pelanggaran. Selain itu, peran serta masyarakat dalam mengawasi jalannya pemilu dinilai sangat membantu dalam menciptakan pemilu yang transparan dan demokratis.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Mojokerto, Amat Susilo, mengungkapkan bahwa permasalahan data pemilih masih menjadi kendala. Ia menyoroti pentingnya pembaruan data kependudukan, terutama terkait warga yang pindah domisili atau meninggal dunia, agar tidak terjadi permasalahan dalam daftar pemilih tetap (DPT).
“Kami berharap masyarakat segera melaporkan jika ada anggota keluarga yang pindah atau meninggal dunia, sehingga data kependudukan bisa diperbarui dengan lebih akurat,” ujarnya.
Kasat Intel Polres Mojokerto, AKP Yuli, menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama semua pihak dalam menjaga keamanan selama Pemilu 2024. Ia juga berharap KPU lebih aktif dalam sosialisasi aturan pemilu agar partisipasi masyarakat semakin meningkat.
“Ke depan, kami berharap KPU lebih intensif dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait aturan pemilu, agar angka partisipasi bisa meningkat dan pelaksanaan pemilu berjalan lebih baik,” katanya. [min.dre]