31 C
Sidoarjo
Wednesday, March 12, 2025
spot_img

KPU Jatim Gelar Rapat Pleno Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih


Pemimpin Harus Bersih, Transparan dan Inovatif
DPRD Jatim, Bhirawa
DPRD Jatim menyampaikan harapan besar kepada gubernur dan wakil gubernur terpilih hasil Pilkada Serentak 2024. Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Jatim, Sri Wahyuni dalam Rapat Pleno Terbuka Penetapan Paslon Gubernur dan Wakil Gubenur Jatim Terpilih di Surabaya, Kamis (6/2).

Ia menegaskan bahwa pemimpin baru harus mampu menghadirkan kebijakan yang berpihak pada rakyat, membangun sinergi dengan legislatif, serta mempercepat pembangunan fasilitas publik yang merata di seluruh wilayah provinsi.

“Sebagai pimpinan DPRD Jatim, kami ingin menyampaikan harapan untuk masa depan Jatim. Pertama, kami berharap agar diperoleh pemimpin yang amanah dan profesional. Semoga gubernur dan wakil gubernur dapat berpihak pada masyarakat dan berinovasi untuk kesejahteraan rakyat,” ungkapnya.

Lebih lanjut, politisi Partai Demokrat tersebut menyoroti pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam menjalankan pemerintahan.

Menurutnya, DPRD Jatim siap bekerja sama dengan pemerintah daerah demi memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar sejalan dengan kepentingan rakyat.

“Kami berharap ada sinergi antara eksekutif dan legislatif. DPRD Jatim siap bekerja sama dan bersinergi dengan pemerintah daerah untuk berpihak pada rakyat melalui percepatan pelayanan dan pembangunan fasilitas publik,” terangnya.

Sri Wahyuni juga menyoroti pentingnya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Jawa Timur. Ia berharap pemimpin baru dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama melalui penguatan sektor pertanian, industri kreatif, dan pariwisata.

“Kami berharap diperoleh kemajuan perekonomian Jatim, lapangan pekerjaan terbuka, dan kesejahteraan masyarakat meningkat. Pertanian, industri kreatif, serta pariwisata dapat terus diperkuat,” lanjutnya.

Selain sinergi dan fokus pada ekonomi, Sri Wahyuni menegaskan bahwa Jawa Timur membutuhkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Ia menekankan bahwa masyarakat ingin dipimpin oleh figur yang bersih, sehingga keterbukaan dalam pengelolaan anggaran dan prioritas pada pelayanan publik menjadi hal yang mutlak dilakukan.

Berita Terkait :  Pastikan Pilkada Aman dan Lancar, Dandim 0831/ST Cek Kesiapan Personel dan Kendaraan Dinas

“Terbentuk pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Jatim menginginkan pemimpin yang bebas dan bersih sehingga keterbukaan pengelolaan anggaran dan prioritas pada pelayanan publik dapat dijalankan dengan baik,” tegasnya.

Dengan adanya pemerintahan yang transparan, masyarakat dapat lebih percaya terhadap kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah. Selain itu, akuntabilitas dalam penggunaan anggaran juga menjadi faktor penting agar tidak terjadi kebocoran dana yang berujung pada penyalahgunaan wewenang.

Lebih lanjut, di tengah situasi politik pasca-Pilkada 2024, Sri Wahyuni juga mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk tetap menjaga persatuan dan keharmonisan.

Menurutnya, pemimpin yang terpilih bukan hanya milik kelompok tertentu, melainkan pemimpin bagi seluruh rakyat Jawa Timur. Oleh karena itu, perbedaan pilihan politik tidak boleh menjadi alasan untuk menciptakan perpecahan di tengah masyarakat.

“Kami berharap agar kehidupan di Jatim berjalan harmonis dan berkeadilan. Mari menjaga kesatuan dan menjaga toleransi, menghilangkan sekat perbedaan dalam pemilihan. Pemimpin terpilih adalah pemimpin semua, membangun Jatim lebih maju dan sejahtera,” tuturnya.

“Saya mengajak seluruh elemen untuk mendukung pemimpin terpilih. Ini adalah momentum membangun demokrasi dan Jatim lebih baik. Ini momentum bersejarah bagi Jawa Timur setelah melewati tahapan demokrasi yang berlangsung secara luber dan jurdil,” lanjutnya.

Di akhir sambutannya, Sri Wahyuni juga memberikan pesan kepada pasangan calon yang tidak terpilih dalam Pilkada 2024. Ia menegaskan bahwa kekalahan dalam kontestasi ini bukan akhir dari perjuangan, melainkan bagian dari perjalanan dalam mengabdi kepada masyarakat.

“Terakhir, bagi yang tidak terpilih, kontestasi ini bukan satu-satunya jalan perjuangan, tetapi ini salah satu jalan untuk mengabdi. Masih ada jalan lain untuk berkhidmat membangun Jatim lebih baik,” pungkasnya.

Sementara, pada kesempatan sama, KPU Jatim menetapkan pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih setelah melewati seluruh tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2024, termasuk proses perselisihan hasil di Mahkamah Konstitusi (MK).

Berita Terkait :  Hadiri Pembukaan Munas Dekopin, Ketua DPD RI Dorong Pemerintah Perbanyak Koperasi Produksi

Ketua KPU Jatim, Aang Kunaifi, dalam sambutannya menegaskan bahwa Pilgub Jatim 2024 mencerminkan kedewasaan berpolitik masyarakat Jawa Timur. Seluruh tahapan pemilihan telah dilalui secara demokratis, termasuk penyelesaian sengketa di jalur hukum yang telah disediakan.

“Pilgub Jatim menunjukkan kedewasaan berpolitik di Jawa Timur. Menempuh jalur hukum dalam penyelesaian sengketa di Mahkamah Konstitusi adalah hal yang wajar, dan ini menjadi bagian dari proses pendewasaan demokrasi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Aang Kunaifi menjelaskan bahwa pada tanggal 4 Februari 2024, Mahkamah Konstitusi telah menyatakan bahwa perkara perselisihan hasil Pilgub Jatim tidak diterima. Dengan demikian, KPU Jatim dapat menetapkan pasangan calon terpilih sesuai dengan hasil rekapitulasi suara.

“Oleh karenanya, kami sampaikan penghormatan kepada seluruh pasangan calon yang telah berpartisipasi dalam Pilgub Jatim 2024,” imbuhnya.

Menurut Aang, keberhasilan penyelenggaraan Pilgub Jatim 2024 dapat dilihat dari dua indikator utama, yakni tingkat partisipasi pemilih dan kualitas kompetisi antar pasangan calon.

Pilgub Jatim 2024 mencatat tingkat partisipasi pemilih mencapai 70,5%, mengalami peningkatan signifikan dibandingkan Pilgub sebelumnya yang hanya 66,9%. Angka ini, menurut Aang, adalah hasil dari kerja keras semua pihak dalam mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilu.

“Ini adalah hasil kerja keras kita semua. Masyarakat tidak hanya datang ke TPS untuk memilih, tetapi juga terlibat dalam penyelenggaraan Pilgub Jatim 2024, mulai dari tingkat TPS hingga keterlibatan sebagai petugas pemutakhiran data pemilih (coklit),” jelasnya.

Selain itu, keberhasilan dalam pendidikan politik juga menjadi faktor pendukung meningkatnya partisipasi masyarakat. KPU Jatim bekerja sama dengan berbagai media cetak, televisi, dan radio untuk memberikan informasi terkait Pilgub Jatim.

Berita Terkait :  Teliti Konservasi Desa Adat Panglipuran, Dosen ITN Malang Raih Gelar Doktor

“Dalam proses pendidikan politik, kita dapat melihat bagaimana berbagai media aktif menyampaikan informasi tentang Pilgub Jatim, baik melalui cetak, televisi, maupun radio. Ini menjadi bukti bahwa seluruh elemen masyarakat ikut berperan dalam pesta demokrasi ini,” terangnya.

Sedangkan, hal penting lainnya yang menjadi sorotan dalam Pilgub Jatim 2024 adalah kompetisi antar pasangan calon yang berlangsung dengan dinamis dan penuh gagasan.

“Pilgub Jatim 2024 bukan hanya menarik bagi masyarakat Jawa Timur, tetapi juga menjadi perhatian nasional bahkan internasional,” ujarnya.

Salah satu faktor yang membuat Pilgub Jatim unik adalah komposisi tiga pasangan calon yang semuanya adalah figur perempuan dalam kontestasi politik Jawa Timur. Hal ini, menurut Aang, menunjukkan bahwa Jawa Timur memiliki sumber daya pemimpin yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Lebih dari itu, Pilgub Jatim 2024 juga mendapat apresiasi dari dunia internasional. KPU Jatim menjadi tuan rumah visit program dari 36 negara, yang datang untuk mempelajari proses penyelenggaraan pemilu di Jawa Timur.

“Ini adalah hal luar biasa. Seluruh perwakilan negara memberikan apresiasi kepada kita atas penyelenggaraan Pilgub Jatim yang berjalan transparan, jujur, dan demokratis,” ujar Aang.

Untuk itu, dengan ditetapkannya pasangan Khofifah-Emil sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih, Aang berharap agar kepemimpinan mereka dapat membawa Jawa Timur menuju masa depan yang lebih baik.

“Kami berharap kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih benar-benar dapat melanjutkan pembangunan di Jawa Timur, membawa provinsi ini menjadi lebih maju, berkelanjutan, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan hasil rekapitulasi KPU Jatim, pasangan Khofifah-Emil meraih 12.192.165 suara, unggul jauh dari pesaingnya, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) yang memperoleh 6.743.095 suara, serta pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dengan 1.797.332 suara. [geh.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru