Kota Probolinggo, Bhirawa
Pemkot Probolinggo menunjukkan kesiapannya sebagai salah satu lokasi percontohan program Sekolah Rakyat. Kesiapan ini ditandai dengan peninjauan langsung sekaligus audiensi oleh Menteri Sosial, Saifullah Yusuf pada Rabu (14/5) siang yang berlokasi di Rusunawa Baru Kronong Mayangan. Selain memastikan calon siswa yang sekolah, Gus Ipul juga memastikan bahwa sekolah rakyat tahun ini bisa dimulai.
Dalam pertemuan tersebut, pria yang akrab disapa Gus Ipul ini juga melakukan verifikasi faktual terhadap sejumlah calon siswa Sekolah Rakyat, “Jadi melalui Sekolah Rakyat ini kami ingin mencetak lulusan anak – anak yang tangguh, berkarakter dan menjadi agen perubahan untuk pribadinya, keluarga hingga lingkungan sekitar,” kata Saifullah Yusuf.
Selain melakukan Verifikasi, Gus Ipul juga mengecek salah satu ruang kelas yang nantinya digunakan untuk aktifitas belajar mengajar. Saat di tinjau, ruangan kelas tersebut sudah terdapat meja kursi dan perlengkapan lainnya.
Perlu diketahui, Sekolah Rakyat merupakan program yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto sebagai salah satu langkah untuk mengentas kemiskinan di Indonesia. Sekolah Rakyat mengusung konsep unik yakni menggabungkan pendidikan formal dan penguatan karakter dengan sistem berasrama penuh. Hal ini dirancang agar pembinaan berlangsung intensif selama 24 jam.
Gus Ipul memaparkan, Sekolah Rakyat ini jadi jawaban dari isu kemiskinan dan pendidikan. Tampilan prototipe bangunan dan gedung sekolah rakyat dan proses selektifitas calon siswa sekolah rakyat harus terdata dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) kategori Desil 1 dan 2 yaitu kelompok keluarga miskin dan ekstrem miskin.
“Kami ingin memastikan sarana dan prasarana sudah siap, serta pelaksanaan program ini benar-benar menyentuh masyarakat yang kurang mampu. Sekolahnya sementara di Rusun Mayangan, mungkin sekitar setahun. Di tahun kedua akan pindah ke sekolah yang dibangun oleh Presiden RI. Tanahnya disiapkan oleh Pemerintah Kota Probolinggo sekitar 7,6 hektar. Nantinya akan dibangun Sekolah Rakyat yang bisa menampung 1000 siswa mulai jenjang SD, SMP, dan SMA. Untuk Kota Probolinggo akan dimulai di jenjang SMP dan SMA,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin didampingi Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari menyatakan dukungannya untuk mewujudkan Sekolah Rakyat sesuai instruksi Presiden RI.
“Secara prinsip kita sudah siap dan sudah disurvei oleh Kementerian Sosial dan PU. Tinggal ada beberapa kelengkapan untuk menunjang kegiatan sekolah seperti dapur, sarana olahraga, dan musala yang akan dibangun. Sementara mereka akan tinggal di sini nanti dan pelaksanaan belajar nantinya di SDN Mayangan 4 yang sedang direnovasi. Di sini akan digunakan untuk pendidikan karakter dan tempat tinggal,” ujarnya.
Untuk Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo akan memiliki 4 rombel atau rombongan belajar dengan rincian, 2 romber tingkat SMP, dan 2 rombel untuk tingkat SMA, dengan masing – masing romber berjumlah 25 siswa.
Gus Ipul memastikan proses seleksi calon siswa untuk program Sekolah Rakyat tidak akan menyertakan tes akademik. Proses verifikasi dan validasi dilakukan secara langsung melalui kunjungan ke rumah (home visit). Petugas atau pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), lurah, camat, dan Badan Pusat Statistik (BPS) akan bekerja sama melakukan pengecekan lapangan. Hasilnya akan diverifikasi dan ditandatangani langsung oleh bupati atau wali kota setempat.
“Jangan sampai nanti yang masuk malah saudara RT, RW, atau saudara wali kota. Ini harus benar-benar miskin, yang bahkan belum terdata mendapat bantuan sekalipun,” tegas Gus Ipul.
Wali Kota dr. Aminuddin menambahkan progres penjaringan siswa Sekolah Rakyat Kota Probolinggo kelas SMP dan SMA terdata 128 siswa. “Yang terdata sekarang 128 siswa. Nantinya ada 2 rombongan belajar (rombel) tingkat SMP dan 2 rombel tingkat SMA. Karena idealnya 1 rombel berisi 25 siswa. Semoga memberikan harapan baru untuk menggapai masa depan yang lebih baik dan memperbaiki standar hidup anak-anak yang nantinya akan mengubah kondisi perekonomian keluarganya,” pesannya.
Dalam kegiatan ini juga diserahkan bantuan secara simbolis kepada penerima manfaat berupa 5 alat bantu disabilitas, 3 penerima bantuan kehidupan layak Atensi Paramita Mataram dari total 170 penerima, 1 penerima bantuan nutrisi anak SR dari total 50 penerima dan 1 penerima bantuan nutrisi serta alat ibadah orang tua SR dari total 50 penerima.
“Untuk Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo akan dimulai pada bulan Juni tahun ini, bersama dengan 65 Sekolah Rakyat disejumlah titik yang tahun ini mulai beroperasi,” pungkasnya. [fir.wwn]


