Kota Mojokerto, Bhirawa.
Pemkot Mojokerto kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional dengan meraih penghargaan Bhumandala Ariti (Medali Perunggu) pada kategori Kinerja Simpul Jaringan Informasi Geospasial dalam ajang Bhumandala Award yang diselenggarakan Badan Informasi Geospasial (BIG) Senin (4/11/2024).
Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan oleh Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar Mohammad Arif Syafi’i kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Mojokerto Agung Moeljono Soebagijo mewakili Wali Kota Mojokerto. dalam forum Bhumandala Award tahun 2024 yang digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta Barat.
Pj. Wali Kota Mojokerto Moh Ali Kuncoro menanggapi hal ini mengatakan, kami merasa bangga atas prestasi ini, karena Kota Mojokerto sebagai satu-satunya kota di Jawa Timur yang berhasil masuk dalam daftar peraih penghargaan bergengsi tersebut.
Dengan ini, Mojokerto semakin memperkuat posisinya sebagai kota yang inovatif dan berkomitmen tinggi terhadap tata kelola data geospasial untuk pembangunan daerah.
“Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini yang menunjukkan komitmen kita dalam pengelolaan informasi geospasial berkualitas. Dengan adanya sistem ini, kami bisa menyajikan data akurat hingga tingkat RT dan RW untuk mendukung kebijakan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Ali Kuncoro.
Ia juga mengapresiasi kerja keras seluruh tim di Pemerintah Kota Mojokerto yang terus mendorong inovasi untuk meningkatkan kualitas layanan publik.
Dalam kategori Simpul Jaringan tersebut terdapat lima elemen infastruktur informasi geospasial yang menjadi penilaian untuk kategori Bhumandala Award. Yaitu kebijakan, kelembagaan, teknologi, sumber daya manusia dan standar data.
Dalam teknologi penyelenggaraan informasi geospasial, Kota Mojokerto telah menerapkan teknologi arcgis secara online dalam aplikasi Magis (Mojokerto Kota Geographic Information System).
Aplikasi Magis memudahkan akses masyarakat terhadap informasi geospasial, mulai dari sebaran fasilitas pendidikan, data kependudukan, hingga peta inkubasi wirausaha. Hal ini menciptakan keterbukaan informasi publik yang semakin baik dan mendukung transparansi perencanaan daerah.
“Penghargaan ini memberikan semangat bagi kami untuk terus memperkuat sistem data geospasial kota. Dengan data yang akurat dan terintegrasi, pemerintah dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk masyarakat, mendukung penataan wilayah, hingga mengoptimalkan pelayanan publik,” lanjut Ali Kuncoro.
Penghargaan Bhumandala sekaligus merupakan pengakuan atas kesungguhan Mojokerto dalam mengelola dan mengembangkan simpul jaringan informasi geospasial, menjadikan kota ini percontohan dalam penerapan teknologi untuk tata kelola wilayah di tingkat nasional. [min,oky.dre]