Kota Batu,Bhirawa
Pada tahun 2024 sektor pertanian Kota Batu mampu memproduksi cabai dengan jumlah yang luar biasa. Hal ini membuat Daerah yang berstatus sebagai Kota Wisata ini semakin mengokohkan posisinya sebagai sentra strategis penghasil cabai di Provinsi Jawa Timur.
Untuk mempertahankan capaian ini, Kamis (24/4), Pemkot Batu melalui Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan (DPKP) menggelar gerakan Penanaman Cabai Serentak yang seremonialnya dilaksanakan di Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji.
Gerakan ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mencegah inflasi. Jumlah total ada sekitar 15.000 batang bibit cabai akan ditanam di seluruh desa/ kelurahan di Kota Batu. Sebagai pendukung, juga dibagikan sebanyak 24 kilogram polybag, dan 7.500 kilogram media tanam.
“Gerakan Penanaman Cabai Serentak ini merupakan langkah konkret dalam pengendalian inflasi daerah, dan sekaligus memperkuat ketahanan pangan. Gerakan ini diikuti oleh Forkompimda Kota Kota dan seluruh Tim Penggerak PKK di kota ini,” ujar Heli Suyanto, Wakil Wali Kota Batu dalam arahannya, Kamis (24/4).
Saat ini bibit cabai dan media tanam telah disalurkan di tiga kecamatan di Kota Batu. Rinciannya, Kecamatan Batu menerima 4.500 batang benih cabai, 8 kilogram polybag, dan 2.000 kilogram media tanam.
Sementara itu, Kecamatan Junrejo mendapatkan alokasi sebanyak 4.750 batang benih, 7 kilogram polybag, serta 2.500 kilogram media tanam. Terakhir, Kecamatan Bumiaji menerima 5.750 batang benih, 9 kilogram polybag, dan 3.000 kilogram media tanam.
Diketahui, di tahun 2024 lalu sektor pertanian Kota Batu telah mampu memproduksi cabai hingga Kota Wisata ini menjadi sentra produksi cabai. Di tahun tersebut produksi cabai besar di kota ini mencapai 21.184,42 kuintal. Kemudian cabai merah keriting169,62 kuintal, dan cabai rawit 11.132,17 kuintal.
“Hal ini menunjukkan bahwa Kota Batu telah berkontribusi besar terhadap penyediaan pasokan cabai di Jawa Timur,” tambah Heli.
Ditambahkan Kepala DPKP Kota Batu, Heru Yulianto bahwa dalam upaya membentuk ketahanan pangan dan menekan laju inflasi, peran masyarakat khususnya kaum ibu sangat strategis dan penting. Karena upaya mewujudkan ketahanan pangan ini dimulai dari tingkat rumah tangga.
“Diharapkan, kegiatan ini menjadi stimulasi bagi masyarakat untuk terus meningkatkan produksi dan produktivitas cabai lokal,” katanya.
Dengan ketersediaan pasokan yang memadai, diharapkan stabilisasi harga cabai dapat terwujud. Dan jika ini tercapai maka akan menjadi kontribusi positif terhadap pengendalian inflasi dan ketahanan pangan nasional. [nas.kt]


