Mojokerto, Bhirawa.
Meski musim kemarau, ternyata Nyamuk Aedes Aegipty penyebab penyakit Demam Berdarah tetap bisa berkembang biak dengan sempurna.
Karena Nyamuk yang mempunyai ciri fisik hitam berbintik bintik putih ini telah meletakan telurnya pada dinding penampungan àir, atau tempat apa saja yang didalamnya ada air kelembaban.
Telur ini menetas dalam waktu 7 hari jika kena air. Tapi bila tak kena air telur bisa bertahan hingga 8 bulan, baru menetas jika kena air, lalu menjadi larva, pupa dan menjadi nyamuk dewasa.
Nyamuk ini cenderung menggigit pada siang hari 2 jam setelah matahari terbit dan 2 jam sebelum matahari terbenam.demikian antara lain realiase Dinas Kesehatan Pemkab Mojokerto.
Terkait hal ini, guna pencegahan mewabahnya DBD. Koramil 0815/13 Kutorejo Kodim 0815/Mojokerto bersama UPT Puskesmas Kutorejo melakukan pengasapan (fogging) di Dusun Keputih Desa Singowangi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Rabu (16/10/2024) siang.
Danramil 0815/13 Kutorejo Kapten inf Budiyono menjelaskan penyemprotan ( FOGGING) yang dilakukan kali ini dalam upaya mencegah mewabahnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan perkembangbiakan nyamuk aedes aegipty.
Ditambahkan Kapten Budiyono, penyebab mewabahnya demam berdarah salah satunya dipengaruhi perilaku individu masing-masing yang kurang menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
“Oleh karena itu, pada kesempatan ini anggota kami bekerjasama dengan Puskesmas Kutorejo di lapangan selain melakukan penyemprotan nyamuk, juga menghimbau masyarakat untuk tetap menerapkan program dari Kemenkes, yakni 3 M, menguras, menutup dan mengubur,” terangnya. [min.dre]