Sidoarjo, Bhirawa.
Inovasi pelayanan publik Kopi Pahit dan Sido Resik dari Kabupaten Sidoarjo tahun 2024 ini masuk dalam kelompok 10 besar penilaian Innovative Government Award (IGA) tahun 2024, yang digelar oleh Kemendagri.Dua inovasi ini masuk kategori terinovative, sehingga tim dari Kemendagri dan Kemenpan RB, Kamis (14/11) kemarin, datang langsung ke Kabupaten Sidoarjo melihat langsung di lapangan.
“Baru tahun 2024 ini , tim juri IGA datang ke lokasi. Karena inovasi Sidoarjo masuk dalam kategori terinovative. Kalau dulu inovasi-inovasi yang kita usulkan masih hanya masuk dalam kategori sangat inovative,” komentar Kepala Bappeda Sidoarjo,Dr Heri Soesanto, disela-sela menerima tim juri yang akan menuju ke lokasi dua desa yang menjadi juara lomba Sidoresik di Kabupaten Sidoarjo tahun 2024 . Yakni Desa Kedubgcangkring Kecamatan Jabon dan Desa Sumorame Kecamatan Candi.
Disampaikan Heri, pada tahun 2024 ini, pihaknya mengusulkan ada 130 an inovasi dari Kabupaten Sidoarjo. Namun yang masuk dalam kategori terinovative hanya 2 inovasi saja. Inovasi kopi pahit adalah inovasi bersifat digital dalam penurunan kasus stunting di Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan Sidoresik adalah inovasi desa dalam pemberdayaan lingkungan sungai agar bisa menjadi sehat dan bersih.
Tim juri dari Kemenpan RB, M.Isaldi Wicaksono, mengapresiasi inovasi Sidoresik, ketika dirinya melihat langsung di lapangan, di Desa Kedungcangkring Kecamatan Jabon dan di Desa Sumorame Kecamatan Candi. “Benar-benar ada hasil nyata. Semoga terus berkelanjutan, jangan sampai menurun,” kata Isaldi, usai mengunjungi dua desa pemenang lomba Sidoresik Kabupaten Sidoarjo tahun 2023 lalu.
Inovasi pelayanan publik ini, menurutnya perlu dukungan semua pihak. Tidak hanya Pemerintah saja. Inovasi Sidoresik menurut Isaldi, bisa diperluas pada daerah lain, seandainya mempunyai masalah dengan sungainya yang kotor. “Kebersihan kan tidak hanya diterapkan di Sidoarjo saja, tapi bisa diterapkan di daerah lain se Indonesia,” komentarnya.
Warga di Desa Kedungcangkring Kecamatan Jabon maupun di Desa Sumorame Kecanatan Candi, yang ditemui oleh tim juri, mengatakan semula sungai yang melintas di desa mereka kotor dan kumuh. Dengan kesadaran semua warga, sungai tersebut kini menjadi bersih dan bisa menjadi tempat bermain bagi semua warga desa.
Di Desa Kedungcangkring dan di Desa Sumorame, sungai di desa mereka itu ada fasilitas permainan seperti perahu perahu plastik, yang bisa dipakai secara gratis, oleh semua warga desa yang ingin menyusuri sungai tersebut. “Dulu sungai di tempat kami ini kumuh. Kini kami ingin terus menjadi bersih, sehat dan bisa dipakai untuk wisata warga desa,” kata Yudianto Kepala Desa Kedungcangkring Kecamatan Jabon.
Sebagaimana diketahui, Desa Kedungcangkring ini merupakan juara I ketika digelar lomba Sidoresik kabupaten Sidoarjo pada tahun 2023 lalu. Pjs Bupati Sidoarjo, M.Isa Anshori, di pendopo delta wibawa, ketika akan memberangkatkan tim juri untuk melihat dua lokasi desa tersebut, sempat memberi semangat semoga desa-desa lain di Kabupaten Sidoarjo bisa meniru dua desa tersebut dalam menjaga kebersihan sungai. “Semoga kedepan desa-desa lain bisa mengembangkan sungainya menjadi wisata bagi masyarakat sekitarnya,” kata Isa.
Bersih -bersih sungai di wilayah Kabupaten Sidoarjo, menurutnya harus terus dilakukan. Sebab dengan jumlah penduduknya yang padat, kebersihan sungai akan menjadi masalah. “Kita baru saja melakukan bersih-bersih sungai, sepanjang 19 km, kita melibatkan semua instansi, baik di Sidoarjo juga dari provinsi,” kata Isa.[kus.ca]