25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Kontribusi Hulu Migas Jawa, Bali dan Nusa Tenggara untuk Produksi Nasional

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara memegang peran vital sebagai penopang energi nasional. Dari wilayah ini, energi terus mengalir, memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia. Kontribusi sebesar ini menjadikan wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara tak dapat dipandang sebelah mata.

Penopang Energi Nasional
Ketika publik membicarakan kontribusi besar KKKS terhadap penerimaan hulu migas nasional, nama besar seperti Blok Rokan dan Blok Mahakam biasanya menjadi sorotan utama. Namun, KKKS di Wilayah Jabanusa juga turut memiliki peran signifikan dalam kontribusi tersebut.

Dalam upaya menjaga laju produksi ini, KKKS Wilayah Jabanusa menghadapi berbagai tantangan, baik dari aspek teknis, geografis, hingga sosial. Dari aspek teknis, mereka telah melakukan kegiatan pengeboran eksplorasi dan eksploitasi, workover, well services, serta berbagai kegiatan lain yang secara teknis mampu menahan laju penurunan alamiah hingga mampu menaikkan produksi minyak dan gas bumi.

Pada tahun 2025, 12 proyek baru telah direncanakan, terdiri dari 6 proyek offshore dan 6 proyek onshore. Dari sisi sumuran, terdapat rencana pemboran 3 sumur eksplorasi, 10 sumur eksploitasi dan 14 proyek workover. Sementara 3 sumur eksploitasi dan 9 proyek baru telah terlaksana hingga Juni 2025. Dari 939 rencana proyek well services, 337 proyek telah terealisasi sampai Juni 2025. Angka-angka ini menggambarkan bagaimana SKK Migas dan KKKS terus berupaya memberikan kontribusi terbaik bagi kelangsungan industri hulu minyak dan gas bumi di Indonesia.

Wilayah Kerja dan Kinerja Produksi
Wilayah SKK Migas Perwakilan Jabanusa membentang dari Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara. Di dalamnya, terdapat KKKS yang memegang peran penting dalam menjalankan amanah Pemerintah untuk pengelolaan hulu minyak dan gas bumi seperti: PT Pertamina EP Field Cepu, PT Pertamina EP Field Poleng, PT Pertamina EP Field Sukowati, Husky-CNOOC Madura Limited, Kangean Energy Indonesia Limited, Minarak Brantas Gas Inc, ExxonMobil Cepu Limited, MedcoEnergi (Madura Offshore) Pty Ltd, MedcoEnergi (Sampang) Pty Ltd, PHE West Madura Offshore, Petronas Carigali (Ketapang) II Ltd, PHE Tuban East Java, Saka Indonesia Pangkah Limited, PHE Randugunting, Saka Energi Muriah Limited, PT Pertamina EP Cepu ADK, Pertamina EP Cepu JTB, TIS Petroleum E&P Blora Pte Ltd. PT Prima Energi Bawean, PT. POSCO International ENP Indonesia

Berita Terkait :  Bupati Madiun Hadiri Ruwatan Massal Padepokan Seni Kirun

KKKS yang beroperasi di wilayah Jabanusa memproduksi minyak bumi, gas bumi, atau keduanya. Dari KKKS inilah, jaringan distribusi produk minyak dan gas telah memenuhi kebutuhan energi domestik, menggerakkan roda ekonomi, dan menjaga ketahanan negara.

Per Juni 2025, total produksi minyak bumi dari Jabanusa mencapai 181,327 Barel Oil per Day (BOPD), atau 107.57% melebihi nasional atau setara 31% kontribusi terhadap APBN. Produksi gas bumi tercatat 773.5 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD), atau sekitar 91.5% target nasional atau 11% kontribusi terhadap APBN. Hambatan utama produksi gas adalah terbatasnya sektor industri yang mampu menyerap gas dalam jumlah besar. Seperti yang kita ketahui, gas bumi hanya dapat diproduksikan jika ada industri yang siap memanfaatkannya sedangkan Produksi minyak bumi dari wilayah Jabanusa telah didistribusikan ke kilang-kilang minyak nasional atau refinery unit (RU) di berbagai daerah, mulai dari Sumatera hingga Kalimantan Timur.

Tercatat, tiga pemanfaatan terbesar dari produksi gas KKKS adalah: 52,45% untuk kelistrikan, 28,49% untuk industri, 18,66% untuk pupuk, dan sisanya untuk kebutuhan lain, termasuk sambungan gas rumah tangga terkait hal ini, lifting atau salur gas SKK Migas – KKKS wilayah Jabanusa berkontribusi sebesar 598.07 MMSCFD atau 90.92% terhadap APBN.

Kunci Pasok Energi Domestik
Penurunan produksi di sumur minyak dan gas bumi adalah suatu hal yang inheren. Untungnya, perkembangan teknologi saat ini telah menghadirkan berbagai upaya untuk menekan penurunan sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan spesifik setiap wilayah kerja.

Berita Terkait :  Pj Wali Kota Malang Segerakan Tahapan Penataan Parkir Kayutangan

Salah satu yang terbaru dalam usaha menjaga pasokan energi domestik adalah proyek pengeboran Banyu Urip Infill Clastic (BUIC). Ini merupakan suatu kegiatan pengeboran sumur sisipan, atau kegiatan pengeboran sumur baru di antara sumur-sumur produksi yang sudah ada. Peningkatan produksi ini diperkirakan akan menyumbang hingga 30.000 barel minyak per hari. Dengan tambahan ini, rata-rata produksi tahunan Blok Cepu pada tahun 2025 diproyeksikan akan melampaui target APBN. Secara keseluruhan, produksi puncak dari Blok Cepu berpotensi mencapai antara 170.000 hingga 180.000 barel per hari.

Blok Cepu, yang dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Limited, menyumbang lebih dari 25 persen dari total produksi minyak nasional, menjadikannya salah satu aset penghasil minyak paling strategis di Indonesia. Tim ExxonMobil Cepu Limited terdiri dari lebih dari 99% putra-putri terbaik bangsa yang menunjukkan kemampuan dan kapasitas talenta Indonesia. Proyek pengeboran BUIC oleh ExxonMobil Cepu Limited ini bahkan telah selesai 10 bulan lebih cepat dari jadwal. Kontribusi peningkatan produksi minyak ini diharapkan dapat memperkuat langkah Indonesia menuju ketahanan energi dengan memanfaatkan inovasi dan kapasitas nasional.

Sinergi Adalah Kunci
Industri hulu migas memegang peran sangat strategis di Indonesia. Keberhasilan sektor ini tidak hanya bergantung pada teknologi dan cadangan saja, melainkan juga pada harmonisnya sinergi antara berbagai pihak, seperti Pemerintah Pusat dan Daerah, masyarakat, aparat penegak hukum, hingga dukungan pelaku usaha lokal.

Berita Terkait :  Pj Bupati Bojonegoro Apresiasi Capaian Desa Kedungsumber dalam Penilaian Desa Antikorupsi

Anggono Mahendrawan, Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, menggarisbawahi pentingnya sinergi lintas sektor ini. “Kami menyadari bahwa keberhasilan industri hulu migas tidak bisa dicapai sendirian. Di Jabanusa, sinergi-antara pemerintah pusat dan daerah, antara KKKS dan masyarakat, serta antara SKK Migas dan seluruh pemangku kepentingan-adalah kunci utama,” tegasnya.

Anggono menambahkan, berbagai forum telah dilaksanakan oleh SKK Migas Perwakilan Jabanusa untuk mencapai tujuan tersebut. Kolaborasi efektif terbukti telah tercipta sebagai hasil nyata dari forum-forum ini.

Energi yang Mengalir ke Pelosok Negeri
Meski kegiatan hulu migas di wilayah Jabanusa mungkin tidak selalu menjadi sorotan utama pemberitaan nasional, kawasan ini memainkan peran tak tergantikan. Di balik layar, Jabanusa menjaga kesinambungan pasokan energi dalam negeri, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, memberdayakan ekonomi lokal, serta membuka ruang kolaborasi luas di antara para pemangku kepentingan.

Dengan dukungan teknologi, kebijakan yang berpihak, kapasitas lokal yang berdaya, serta sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan industri, SKK Migas bersama KKKS di Jabanusa terus membuktikan bahwa energi bukan sekadar komoditas, tapi kekuatan pemersatu dan penggerak pembangunan. [adv.riq]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru