Gresik, Bhirawa.
PT Petrokimia menggelar “Sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD), Implementasi Green and Smart Port di Terminal untuk Kepentingan Sendiri (TUKS)”. Bersama mitra, memperkuat komitmen dalam mendorong efisiensi energi dan dekarbonisasi pelabuhan.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Daconi Khotob mengatakan, bahwa untuk penerapan Green and Smart Port di TUKS Petrokimia Gresik. Membutuhkan dukungan mitra ataupun rekanan yang beroperasi di sekitar pelabuhan, sehingga implementasinya semakin optimal dalam mendukung operasional bisnis. Khususnya, dalam mendistribusikan pupuk bersubsidi ke seluruh Indonesia.
“Pelabuhan menjadi salah satu titik atau tempat bagi Petrokimia, untuk banyak berhubungan dengan mitra. Tentu konsep Green and Smart Port yang mampu menjadikan proses kepelabuhanan lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan. Implementasinya, tidak bisa dijalankan secara mandiri, memerlukan support dari semua mitra,” ujarnya.
Penerapan Green and Smart Port, merupakan langkah strategis dalam mendukung Sistem Logistik Nasional (Sislognas). Yang dicanangkan pemerintah untuk meningkatkan efisiensi, konektivitas, dan daya saing logistik nasional. Pelabuhan sebagai simpul utama logistik nasional, memiliki peran vital dalam memperlancar arus barang dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Namun, aktivitas pelabuhan juga signifikan menyumbang peningkatan emisi gas rumah kaca. Sehingga transformasi menjadi pelabuhan hijau, dan cerdas sangat dibutuhkan. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29%, pada tahun 2030 sebagaimana tercantum dalam Nationally Determined Contribution (NDC). Fokus pada efisiensi energi, digitalisasi sistem pelabuhan, penggunaan energi bersih, serta pengurangan jejak karbon dari aktivitas maritim dan logistik nasional.
“Green and Smart Port, menjadi kebutuhan bagi Petrokimia sebagai salah satu instrumen dalam meningkatkan daya saing usaha. Apalagi Petrokimia, mendapatkan amanah penyaluran pupuk bersubsidi untuk menjaga ketahanan pangan nasional,”ungkapnya.
Ditambahkan Daconi Khotob, bahwa atas penerapan konsep Green Port yang telah matang. Petrokimia mendapatkan sejumlah penghargaan, Tahun 2022. Pelabuhan Petrokimia Gresik, mendapat penghargaan Green Port Terbaik Se-Indonesia dari Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi. Tahun 2023, menjadi pelabuhan pertama di Indonesia yang mendapatkan Green Port Award System (GPAS) dari APEC Port Service Network (APSN). Terbaru, di tahun 2024, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberikan penghargaan pelabuhan sehat. [kim.ca]


