Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto
Kapolda Jatim , Irjen Pol Iamam Sugianto Polda Jatim mengingatkan semua pihak, khususnya penyelenggara dan pengawas Pemilu mewaspadai potensi kerawanan dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Selain masalah politik pemilihan, Kapolda menekankan agar pihak keamanan dan penyelenggara Pemilu memperhitungkan fanatisme sosial yang kerab memicu tindakan anarkis .
Di beberapa daerah sangat rawan konflik Pilkada , laujar Kapolda , juga dipengaruhi oleh fanatisme simpatisan. Kemudian keterlibatan kepala desa dalam pemilihan, masyarakat yang mudah terpengaruhi, dan beberapa lainnya.
Ditambahkan perwira tinggi Polri lulusan Akpol 1990 ini , selain yang terpetakan perlu ada kewaspadaan terhadap potensi konflik supporter bola agar tidak dimanfaatkan dalam suasana Pilkada Serentak. Serta konflik perguruan pencak silat. Sehingga tetap antisipasi terhadap ancaman penyebaran kelompok intoleran, radikal dan terorisme yang masih memunculkan hoax dan ajakan mengganggu ketentraman masyarakat.
“Kemudian bencana alam, karena bulan November memasuki masa pancaroba. Saya minta selain mengamankan Pilkada, jangan lengah ketika ada bencana alam yang terjadi mendadak pasukan kita harus siap membantu pihak terkait,” tegas Imam.
Pihaknya menginstruksikan seluruh jajaran Kapolres, Dandim, hingga Kepala Daerah untuk sama-sama menyiapkan upaya antisipasi. Imam menegaskan, pihaknya menyiapkan sebanyak 26.214 personel dari Polda dan Polres jajaran. Kemudian mendapat back up 8.239 personel TNI, kemudian 120.614 personel Linmas, dan 860 personel dari unsur pemda.
“Sebelumnya juga kami telah membentuk tim Walpri, termasuk Pampri dan Pamtub kepada para paslon. Termasuk kepada penyelenggara Pemilu selama Pilkada 2024. Dengan total 113 personel, kami harap tidak ada gangguan berarti,” pungkasnya. [bed.gat]
