DPRD Jatim, Bhirawa
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memastikan dana sisa anggaran lebih (SAL) pemerintah akan dialirkan ke bank daerah. Kali ini, pemerintah akan menempatkan dana tersebut di Bank Pembangunan Daerah (BPD), yakni Bank Jatim dan Bank DKI, setelah sebelumnya penempatan dana SAL difokuskan pada bank-bank milik negara (Himbara).
Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat untuk memperkuat peran BPD dalam menggerakkan roda perekonomian daerah. Dengan menyalurkan dana ke bank daerah, likuiditas pemerintah diharapkan dapat terserap lebih cepat untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat di tingkat lokal.
Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur, Adam Rusydi, menyambut baik kebijakan tersebut. Ia menilai keputusan pemerintah pusat merupakan bentuk kepercayaan terhadap kinerja Bank Jatim selama ini.
“Alhamdulillah, berarti pemerintah pusat memperhatikan kinerja Bank Jatim, dan ini harus kita sambut dengan baik,” ujar Adam, Kamis (9/10/2025).
Adam menegaskan bahwa Bank Jatim perlu menyiapkan strategi matang untuk memanfaatkan momentum ini. Persiapan itu mencakup penyusunan business plan dan penguatan seluruh instrumen pendukung operasional agar penempatan dana pemerintah bisa dikelola secara optimal.
“Bank Jatim harus mempersiapkan semuanya, karena sebagian sahamnya juga dimiliki masyarakat. Jadi, manfaatnya harus bisa dirasakan secara luas,” tambahnya.
Politisi muda dari Partai Golkar ini optimistis, jika Bank Jatim mampu mengelola penempatan dana tersebut dengan baik, maka reputasi dan daya saingnya di dunia perbankan nasional akan semakin meningkat.
“Ketika Bank Jatim bisa melihat dan memanfaatkan peluang ini, Insya Allah Bank Jatim akan semakin maju. Dampaknya juga positif bagi citra di masyarakat, yang akan semakin meningkatkan nilai tawar Bank Jatim di dunia perbankan,” tutup Adam.
Langkah penempatan dana pemerintah di Bank Jatim dipandang sebagai bentuk sinergi antara kebijakan fiskal pusat dan penguatan ekonomi daerah, sejalan dengan visi memperkuat kemandirian keuangan daerah melalui BPD. [geh.why]