Kota Batu,Bhirawa.
Selain mendatangi desa pinggiran yang ada di Kota Batu, Wali kota Nurochman juga menghadiri kegiatan Safari Ramadan yang diselenggarakan di lingkungan Kejaksaan Negeri Kota Batu. Secara bersama walikota dan kajari mengajak masyarakat untuk mendukung program-program pemerintah dan menjaga ketertiban di wilayah masing-masing.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Batu, Didik Adyotomo, menyampaikan apresiasi kepada Wali Kota Batu atas dipilihnya lingkungan Kejaksaan sebagai lokasi Safari Ramadhan.
“Alhamdulillah, Kejaksaan Negeri Kota Batu selalu mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kota Batu dalam setiap kegiatan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah berpartisipasi dalam acara ini,” ujar Didik, Senin (10/3) malam.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat tokoh agama, serta perwakilan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk mempererat silaturahmi. Diharapkan kolaborasi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat dalam membangun keamanan dan ketertiban lingkungan dalam menjalankan peribadatan di Bulan Ramadan, dan menyambut Lebaran 2025.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Batu, Nurochman menyampaikan bahwa Safari Ramadan merupakan media yang efektif bagi Pemerintah Kota Batu untuk menyapa masyarakat. Apalagi kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat dan Forkopimda.
“Terima kasih kepada Kejari yang selama ini telah memberikan pendampingan hukum di wilayah Kota Batu. Pembinaan yang dilakukan sangat kami harapkan sebagai bukti konkret kerjasama Forkopimda telah berjalan dengan baik,” ungkap Nurochman.
Ia menekankan penting dilakukannya penguatan kerjasama dengan seluruh stakeholder dan perangkat daerah untuk kemajuan Kota Batu. Karena hidup di Kota Batu pada khususnya dan Indonesia pada umumnya sangat dipenuhi dengan kenyamaban dan kemudahan.
Seperti yang disampaikan KH Nurbani Yusuf dalam acara Safari Ramadan Walikota dan Kajari ini. Ia mengatakan bahwa melakukan ibadah Puasa Ramadan di Indonesia jauh lebih nyaman dibandingkan jika dilakukan di Kabada.
Nurbani yang memiliki pengalaman tinggal di Kanada ternyata waktu berpuasa mencapai 21 jam. Artinya, di negara ini hanya memiliki waktu 3 jam untuk melaksanakan sholat Maghrib, Isya, dan Subuh. “Ini menunjukkan betapa nikmatnya kita yang bisa hidup di Indonesia,” ujar Nurbani.(nas.gat)