25 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Kolaborasi, Tim Patroli Air Terpadu Jatim Fokuskan Edukasi dan Penertiban

Pemprov Jatim, Bhirawa
Tim Patroli Air Terpadu Provinsi Jawa Timur kembali menyusuri aliran Sungai Brantas, Selasa (29/7), dalam rangka pengawasan kawasan sempadan dan penguatan edukasi lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan secara kolaboratif lintas instansi, melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Perum Jasa Tirta I (PJT I), Satpol PP, BPBD Jatim, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jatim, serta Konsorsium Lingkungan Hidup (KLH) dan Garda Lingkungan.

Menurut Koordinator Tim Patroli Air Terpadu Jatim yang juga menjabat sebagai Direktur KLH Jatim, Imam Rochani, kegiatan ini merupakan bagian dari kesinambungan program pengawasan sekaligus penyegaran kegiatan rembug lingkungan bersama masyarakat bantaran sungai.

”Patroli kali ini menyambung kegiatan sebelumnya. Kami melakukan refresh program rembug lingkungan dengan warga. Setelah di Pagesangan, Kamis (31/7) kami lanjutkan di Warugunung,” ujarnya.

Patroli dilakukan dalam dua skema, yaitu jalur air menggunakan perahu dan jalur darat. Imam yang turut dalam tim darat di kawasan Warugunung menjelaskan, tim memasang dua papan larangan mendirikan bangunan tanpa izin di area sempadan. Lokasi itu diketahui kerap dijadikan tempat aktivitas warga yang tidak sesuai peruntukan sempadan sungai.

”Bantaran sungai adalah zona steril yang hanya boleh digunakan atas izin resmi BBWS Brantas,” tegasnya.

Selain pengawasan langsung, kegiatan ini juga mendukung program Sekolah Aliran Sungai yang akan dilaksanakan pada Rabu (30/7) di PKBM Budi Utama, Karah, Surabaya. Program ini bertujuan menyebarluaskan materi edukasi lingkungan hidup kepada siswa SD hingga SMA.

Berita Terkait :  Tinjau Kemandirian Eks Penerima Manfaat Tahun 2023

Di sisi lain, DLH Jatim turut mengambil sampel air sungai di beberapa titik strategis, termasuk kawasan industri seperti PT Dayasa dan PT Adi Prima.

Menurut perwakilan DLH Jatim, sejumlah saluran pembuangan limbah (outfall) kini berada di bawah permukaan air sungai, menyulitkan pengambilan sampel yang akurat.

Untuk itu DLH Jatim mendorong dan mengusulkan agar titik pembuangan atau outfall industri dinaikkan ke atas permukaan sungai agar dapat dipantau langsung secara visual maupun bisa diambil melalui sampel. Supaya mencegah hasil yang tercampur air sungai dan memastikan validitas data. Rencana pendataan ulang industri di sepanjang sungai juga sedang disiapkan DLH Jatim bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim.

Hal serupa disampaikan Perum Jasa Tirta I. Pemeriksaan kualitas air melalui jalur sungai dianggap kurang efektif jika saluran outfall tertutup air sungai. Selain itu, PJT I juga menyampaikan bahwa pihaknya juga melangsungkan patroli sungai dari Gunung Sari hingga Wringin Anom bersamaan dengan kegiatan pembersihan sedimen di sungai, serta ranting pohon di bantaran. Pembersihan dilakukan berkala, baik tahunan maupun saat kondisi darurat seperti musim hujan.

PJT I juga menyebutkan hasil awal pengambilan sampel di sekitar PT DYS menunjukkan pH air masih dalam batas normal, namun juga terdeteksi adanya bau. Untuk itu pihaknya masih akan menunggu hasil laboratorium lebih lanjut untuk memastikan kualitas air secara menyeluruh.

Berita Terkait :  Tingkatkan SDM dan Kurangi Pengangguran, Pemkot Mojokerto Gelar Pelatihan

BBWS Brantas turut mendampingi kegiatan patroli juga menambahkan, pemasangan papan larangan di dua titik, yakni Desa Bambe dan Warugunung. Masing-masing lokasi dipasangi papan peringatan sebagai bentuk penegasan terhadap aturan sempadan.

Kegiatan ini bagian dari kewenangan BBWS Brantas menjaga kawasan Sungai Surabaya. Adanya kolaborasi seperti dalam Tim Patroli Air Terpadu Jatim penting demi menjaga fungsi sungai tetap optimal dan lestari.

Tim Patroli Air Terpadu juga menyampaikan bahwa kajian batas administratif sungai tengah dilakukan oleh BBWS Brantas dan akan melibatkan pemerintah kabupaten/kota serta lembaga nasional. Kajian ini diharapkan menjadi dasar dalam menertibkan bangunan liar dan mencegah penyalahgunaan kawasan sempadan sungai di masa depan. [rac.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru