Kota Batu,Bhirawa
Pemerintah Kota Batu berkomitmen untuk terus bersinergi dengan TNI Angkatan Laut (AL) dalam pemanfaatan aset di wilayah Kota Batu. Hal ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan di negeri ini. Komitmen ini didapat setelah kedua belah pihak melalukan audiensi membahas pemanfaatan lahan tidur yang ada di wilayah Kota Batu.
Wali Kota Batu, Nurochman menyatakan dukungannya terhadap langkah TNI AL yang dipimpin Kol Laut (P)Agus Haryanto dalam mendorong ketahanan pangan berbasis kolaborasi. Dan hal ini membuka peluang keterlibatan masyarakat melalui pemanfaatan lahan tidur dan perhutanan sosial.
Pemerintah Kota Batu siap memfasilitasi percepatan program penguatan ketahanan pangan melalui dukungan kebijakan dan administrasi.”Sinergi seperti ini sangat penting dalam memperkuat potensi lokal dan membangun Kota Batu yang berkelanjutan,” ujar Nurochman, Kamis (10/7).
Diketahui, dalam upaya memperkuat ketahanan pangan, Pemkot Batu terus mendorong transformasi pertanian yang sehat dan berkelanjutan. Dalam realisasinya dilakukan Pemkot Batu melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) dengan menyelenggarakan bimbingan teknis (bimtek) bagi para petani.
Di antara bimtek yang telah dilaksanakan bertema ‘Teknik Pembuatan Pestisida Organik dan Inovasi Budidaya Bawang Merah’. Bimtek yang digelar di BeSt Academy & Community yang berlokasi di Desa Beji Kota Batu, menggaris bawahi pentingnya inovasi dan kolaborasi lintas sektor. Karena hal ini akan mampu mengangkat kualitas pertanian lokal.
Dikatakan Kepala Distan KP Kota Batu, Heru Yulianto bahwa bimtek ini mengintegrasikan dua aspek utama. Pertama, pembuatan pestisida organik berbasis bahan alami. Adapun bahan alami yang dimaksud seperti pepaya, lengkuas, sirih, dan mimba.
“Penggunaan bahan alami ini sangat ramah lingkungan dan mudah diracik oleh petani,” ujar Heru Yulianto.
Adapun akspek kedua adalah pemanfaatan teknologi inovatif budidaya bawang merah. Hal ini dimulai dari pemilihan benih unggul, pengolahan tanah, pengendalian OPT biologis, hingga teknik pemupukan sèrta penyiraman berdasarkan fase pertumbuhan.
“Dengan semangat inovasi, edukasi, dan keterlibatan aktif masyarakat pertanian, kegiatan ini menjadi pijakan awal menuju tata kelola budidaya yang lebih cerdas, produktif, dan berkelanjutan,” jelas Heru.
Dalam pemberian bimtek, Distan KP Kota Batu menghadirkan dua narasumber ahli, Dewi Melani dan Saeroji SP MAgr. Dari paparan yang diberikan keduanya, para peserta mendapatkan wawasan praktis mulai dari identifikasi benih sehat, pengolahan bedengan, penggunaan PGPR dan Trichoderma.
Selain itu peserta juga diajak mengaplikasikan pupuk bokashi dan pestisida organik MICESLLA. Praktik lapangan ini digelar untuk melatih peserta secara langsung dalam proses fermentasi pestisida, teknik penanaman, hingga pengendalian hama seperti ulat bawang dan thrips secara terpadu.
“Bimtek ini merupakan salah satu strategi pemda untuk mendorong pertanian mandiri, berwawasan lingkungan, serta memperkuat ketahanan pangan Kota Batu,” tandas Heru. [nas.kt]


