Mojokerto, Bhirawa
Ratusan siswa siswi SMKN I Dlanggu Kabupaten Mojokerto yang mendeklarasikan tolak anarkisme dan tidak mudah terpropokasi media sosial di Lapangan SMKN tersebut, mendapat apresiasi dari kalangan masyarakat dan TNI dalam hal ini Kodim 0815/ Mojokerto.
Sebagaimana disampaikan oleh Moh. Dori tokoh masyarakat sekaligus pengusaha Mojokerto ini, jika deklarasi yang dilakukan oleh siswa- siswi SMKN Dlanggu ini, patut dicontoh sekolah lain.
“Mengingat seminggu belakangan ini pelaku demo dan yang terlibat tindak anarkis dan pengrusakan banyak dilakukan anak- anak usia sekolah. Bahkan dibawah umur. Dan rata-rata mereka ini hanya ikut ikutan saja, sesuai dengan info yang tidak bertanggung jawab dari medsos,” jelasnya Senin (8/9).
“Untuk itu jika sekarang telah muncul dibeberapa sekolah yang mendeklarasikan tolak anarkisme dan tidak mudah terpropokasi media sosial adalah langkah yang maju dalam menjelaskan kepada anak didik dalam menyaring setiap informasi,” tambahnya.
Adapun yang melatar belakangi Pelaksanaan Deklarasi diantaranya, di tengah dinamika situasi nasional dan derasnya arus informasi di media sosial yang kerap menimbulkan opini negatif maupun potensi provokasi, generasi muda dituntut untuk lebih cerdas dalam menyaring setiap informasi, maka langkah yang perlu ditempuh, deklarasi Murid kami yakni SMKN 1 Dlanggu Menolak Anarkisme dan Tidak Mudah Terprovokasi Media Sosial yang digelar di lapangan sekolah SMKN 1 Dlanggu, jelas Kasek SMKN I Dlanngu Irni Istiqomah
Sementara itu Peltu Giyono anggota Koramil Dlanggu yang hadir pada deklarasi menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga kondusivitas lingkungan.
“Siswa-siswi harus mampu menggunakan media sosial secara bijak, tidak mudah terhasut informasi yang menyesatkan, dan selalu mengedepankan sikap disiplin serta tanggung jawab. Dengan begitu, kalian bisa menjadi generasi penerus yang sehat, cerdas, dan berkarakter”, pesannya.
Hal ini telah sinergi antara pihak sekolah, guru, siswa, dan TNI menjadi langkah nyata dalam membentengi generasi muda dari pengaruh negatif, sekaligus meneguhkan semangat kebersamaan menjaga kondusivitas wilayah Mojokerto.pungkas Giyono. [min.wwn]