24 C
Sidoarjo
Thursday, September 19, 2024
spot_img

KKN Internasional PCU Dukung Pembangunan Berkelanjutan, iCOP PCU Ajak Mahasiswa Asing Kembangkan Mojokerto


Surabaya, Bhirawa
Petra Christian University (PCU) kembali melaksanakan International Community Outreach Program atau iCOP di Kolam Renang di Atas Awan, Desa Jembul, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Kabupaten Mojokerto kembali menjadi perpaduan budaya dan semangat gotong royong para mahasiswa lintas negara dalam COP (Community Outreach Program). Isu pembangunan berkelanjutan semakin mendesak di era globalisasi, bukan hanya pembangunan di kota – kota besar, pengembangan di desa juga masih memerlukan perhatian khusus.

Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat PCU, Dr Ir Lintu Tulistyantoro MDs menjelaskan, kali ini Mengambil tema ‘Transform Society’, program dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) PCU ini merupakan agenda tahunan yang menjadi unggulan.

“Proyek-proyek yang dilakukan dalam iCOP ini bukan proyek temporer, tapi proyek yang berkelanjutan. Tujuannya untuk mentransformasi masyarakat agar lebih sejahtera,” imbuhnya Lintu.

Lintu berharap melalui kegiatan ini, terjalin kerja sama yang baik antara mahasiswa, dosen, masyarakat, dan pemerintah lokal dalam mengembangkan kawasan desa menuju masyarakat yang mandiri dan berdaya.

KKN Internasional oleh PCU ini melibatkan 117 mahasiswa dari lima negara, ada 27 mahasiswa Dongseo University (DSU)-Korea, 44 mahasiswa PCU-Surabaya, 19 mahasiswa Inholland Hogeschool-Belanda, 13 mahasiswa International Christian University-Jepang, empat mahasiswa Fu Jen Catholic University-Taiwan, dan 10 mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira)-Kupang. Para peserta mengerjakan proyek fisik maupun non fisik selama kurang lebih tiga minggu, proyek ini disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing desa.

Berita Terkait :  Dindik Salurkan DAK Fisik untuk 30 Lembaga SLB Tahap 1

Dosen Architecture PCU yang menjadi DPL di Dusun Petung, Roni Anggoro ST MAArch mengungkapkan, para peserta iCOP bersama dosen dan warga lokal saling bergotong royong membuat filter air sebab air cukup keruh, padahal air di sana dipakai untuk mandi dan minum. Sehingga di dusun Petung ini.

“Kami mengganti teknologi yang digunakan dari bak filter yang sudah ada. Semua materialnya kami upgrade menggunakan metode filtrasi baru yang lebih efektif, efisien, dan terjangkau,” ujar jelasnya. [ren.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img