31 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Kinerja Fiskal Malang Raya dan Pasuruan Stabil, Meskipun Penerimaan Pajak Menurun

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Malang, Muhammad Rusna, Kamis (9/10/2025)

Kota Malang, Bhirawa
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Malang kembali menyelenggarakan agenda bulanan berupa sosialisasi aplikasi MyIntress.
Pada kegiatan tersebut, dirilis capaian pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir September 2025 untuk wilayah kerja Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Pasuruan.
Kepala KPPN Malang, Muhammad Rusna, menyampaikan bahwa realisasi pendapatan negara di lima wilayah tersebut mencapai Rp82,3 triliun.

Namun, terjadi kontraksi sebesar 1,40 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. “Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya penerimaan Pajak,”tuturnya Kamis (9/10/2025).
Disebutkan dia penghasilan (16,48%) dan Pajak Pertambahan Nilai (32,51%).

Meski demikian, beberapa komponen penerimaan menunjukkan tren positif. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tumbuh sebesar 7,96% dan melampaui target dengan capaian 127,82%. Pajak Bumi dan Bangunan, Cukai, serta jenis pajak lainnya juga mengalami peningkatan.
Ia menambahkan belanja Negara dan Dana Desa Tetap Kuat

Di sisi belanja, realisasi mencapai Rp10,8 triliun atau 71,41% dari pagu, meski mengalami penurunan 5,08% secara tahunan.

“Belanja Pemerintah Pusat turun 12,12%, dengan rincian Belanja Pegawai (75,86%), Belanja Barang (53,84%), Belanja Modal (21,11%), dan Bantuan Sosial (61,77%),”urainya.
Belanja Transfer ke Daerah (TKD) telah tersalur sebesar Rp6,6 triliun atau 75,13% dari pagu.

Untuk dana Alokasi Umum (DAU) menjadi penopang utama dengan realisasi Rp4 triliun (79,08%), disusul Dana Transfer Khusus Rp1,2 triliun (71,10%).

Berita Terkait :  Pj Bupati Madiun Tekankan Gotong Royong Bukan Hanya Slogan

Dana Desa menunjukkan performa terbaik dengan realisasi Rp741,1 miliar atau 88,69%, disalurkan ke 540 desa di wilayah Malang Raya dan Pasuruan.

Sedangkna untuk Inflasi masih terkendali, Belanja Tagging 4K Terpantau

Inflasi Kota Malang pada September 2025 tercatat 0,39% (m-t-m) dan 2,67% (y-o-y), lebih tinggi dari rata-rata Jawa Timur dan nasional. Wilayah Pasuruan mencatat inflasi 0,28% (m-t-m) dan 2,59% (y-o-y). Komoditas utama penyumbang inflasi antara lain daging ayam ras, emas perhiasan, dan Sigaret Kretek Mesin (SKM).

Rusna menyebut untuk mendukung pengendalian inflasi melalui program 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif), belanja K/L tagging inflasi di Malang Raya dan Pasuruan telah terealisasi sebesar Rp81,6 miliar atau 60,28% dari pagu Rp135,3 miliar.

I IPM dan TPT Membaik
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Malang Raya dan Pasuruan menunjukkan tren positif selama 2020–2024.

“Kota Malang mencatat IPM tertinggi pada 2024 sebesar 84,68, meningkat dari 83,39 di tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh faktor umur harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran riil per kapita,”tukasnya.

Terkait dengan tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga menunjukkan penurunan signifikan.

Kota Malang mencatat penurunan dari 9,65% (2020) menjadi 6,10% (2024), sementara Kota Batu mencatat TPT terendah sebesar 3,63%. Wilayah Pasuruan pun mengalami penurunan serupa, mencerminkan perbaikan ekonomi dan efektivitas program ketenagakerjaan lokal. (mut.hel).

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru