Tampung Harapan Nelayan Sendangbiru
Kabupaten Malang, Bhirawa.
Calon Gubernur Jatim nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa bersapa dengan para nelayan, pedagang dan masyarakat di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sendangbiru, Senin (28/10). Di lokasi, Khofifah mendapat sambutan penuh antusias dari masyarakat. Saling berebut foto, meminta bersalaman dan bersahut meneriakkan dua periode.
Sambutan antusias itu juga menjadi simbol harapan. Masyarakat nelayan yang berkeluh tentang kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM), pendangkalan, hingga terus merosotnya harga ikan tuna sebagai tangkapan utama mereka.
Bahrun, salah satu pengurus kelompok nelayan TPI Sendangbiru mengungkapkan, masalah kelangkaan BBM ini terjadi sudah cukup lama. Dampaknya, nelayan seperti dirinya yang spesialis penangkap ikan tuna hanya dapat beroperasi satu bulan sekali.
“Kekurangan ini sudah mulai bulan Maret sampai Oktober. Nelayan seperti saya yang memancing untuk menangkap ikan tuna biasanya bisa operasi dua kali dalam sebulan. Tapi karena kendala BBM, kami di 2024 ini cuma bisa satu kali sebulan,” jelas dia.
“Itu sangat menurunkan sekali penghasilan. Saya sudah kerjanya cuma satu kali satu bulan, harga ikan kami terus mengalami penurunan. Mudah-mudahan kedatangan Bu Khofifah ini bisa dicarikan solusinya,” sambung Bahrun.
Bahrun mengakui, penurunan harga ikan tuna ini terjadi mulai dari angka Rp 65 ribu dan kini sudah menyentuh harga Rp 45 ribu. Salah satu penyebabnya ialah perang di Ukraina dan Rusia sebagai negara utama ekspor ikan tuna.
Harapan juga diungkapkan Ketua Kelompok Nelayan Rukun Jaya Sendangbiru Puji Hartono. Pihaknya berharap, ada upaya percepatan untuk solusi pendangkalan yang terjadi di pelabuhan. Sebab, pendangkalan ini kerap menimbulkan permasalahan bagi kapal nelayan. Khususnya terhadap kerusakan kapal, seperti bocor atau baling-baling yang rusak.
“Harapan kami dengan kalau programnya sudah ada misalnya dua tahun lagi, mungkin bisa ada percepatan sehingga tahun depan bisa terealisasi dan proses bongkar muat ikan dapat semakin meningkat,” ujar Puji.
Menerima harapan para nelayan tersebut, Calon Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan komitmennya untuk mengupayakan solusi terbaik bagi para nelayan. Salah satunya untuk mengatasi kelangkaan BBM maka solusinya adalah didirikannya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) sendiri. Pendirian SPBN ini menjadi prioritas, bahkan masuk dalam program 100 hari pertama kerja Gubernur periode 2024 – 2029.
“Jadi kalau salah satu solusinya adalah ada SPBN sendiri di sini sebetulnya solusi strategis. Dan insyaallah mudah-mudahan bisa kita realisasikan di 100 hari pertama jika izin dari KKP Pusat bisa disegerakan,” kata Khofifah yang kemudian disambut riuh para nelayan.
Dengan percepatan penyediaan SPBN di Sendang Biru pada seratus hari pertama jika terpilih sebagai Gubernur Jatim, maka harapannya pada musim tangkap ikan di bulan Maret atau April 2025 mendatang, nelayan telah terfasilitasi pasokan BBM yang cukup di Sendang Biru.
Berikutnya untuk pendangkalan, dikatakan Khofifah, hampir setiap ia berkunjung dan bertemu dengan nelayan, mereka selalu mengeluhkan hal yang sama yaitu pendangkalan. Bahkan di Muncar mereka sempat merekomendasikan adanya reklamasi.
“Kalau di sini tadi disampaikan butuhnya pengerukan sepanjang 100 meter saja dengan kedalaman 3 meter. Saya sedang meminta dibantu perencanaan mereka, RAB nya seperti apa ya kalau kita mau membuat secara komprehensif lebih bagus, barangkali nanti ada tahap-tahap mungkin tahap pertama ini dulu, tahap kedua dan seterusnya tapi perencanaan itu terintegrasi,” tegas Khofifah.
Di lokasi tersebut, Khofifah juga dibuat kagum dengan hasil tangkapan ikan tuna sirip kuning yang begitu besar hingga mencapai 100 kilogram. Bahkan disebutnya legend. Karena TPI ini menerima kapal dari Kalimantan dan banyak dari daerah lain.
“Rekomendasi strategis mereka juga soal harga ikan tuna. Ikan tuna dari Sendang Biru ini sebenarnya legend dan saya kebetulan baru dari Muncar dan ketemu dengan pemilik hilirisasi ikan tuna yang 100% ekspor,” tegas Khofifah.
“Saat ini kita akan coba komunikasikan agar khusus tuna dari Sendang Biru ini bisa turut ditampung dengan harga yang memberikan nilai tambah bagi nelayan. Mudah-mudahan ini bisa terkoneksi, sehingga harga ikan tuna di sini itu bisa berseiring dengan nilai tambah yang bisa diterima oleh nelayan,” pungkas Khofifah.[tam.cyn.ca]