Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani dalam forum “Ngariung Bareng DPR, Refleksi Akhir Tahun” di Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/12/2025).
Bandung, Bhirawa.
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani mengajak media massa turut mengawal agenda besar transformasi DPR RI melalui pemberitaan yang berimbang dan berbasis verifikasi. Seruan tersebut disampaikan dalam forum “Ngariung Bareng DPR: Refleksi Akhir Tahun” bertema Peran Media dalam Mewujudkan Transformasi DPR, yang digelar di Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/12/2025). Acara ini diikuti ratusan jurnalis Koordinatoriat Wartawan Parlemen (KWP).
Puan hadir bersama Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Utut Adianto, sejumlah pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD), Sekretaris Jenderal DPR RI Dr. Indra Iskandar, serta Ketua KWP Dr. Ariawan, S.AP., MH., MA.
Dalam kesempatan itu, ia mengawali sambutan dengan mengajak seluruh peserta mendoakan masyarakat Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang tengah terdampak bencana hidrometeorologi.
Melanjutkan pernyaataannya, Puan menegaskan bahwa transformasi DPR tengah berjalan sebagai agenda jangka panjang yang membutuhkan konsistensi. Perubahan tersebut, katanya, tidak dilakukan secara reaktif, melainkan melalui perencanaan menyeluruh terhadap aspek teknis maupun substansi.
“Transformasi DPR ini betul-betul niat baik. Tapi memang perlu waktu, tidak bisa cepat. Banyak hal yang bertahap kami benahi,” ujarnya. Ia mencontohkan penataan kawasan bebas rokok, peningkatan standar keamanan gedung, hingga pembenahan tata kelola internal.
Puan menambahkan bahwa kebijakan moratorium perjalanan luar negeri anggota DPR tetap diberlakukan secara ketat, kecuali untuk misi diplomasi yang wajib dihadiri pimpinan DPR.
Media Diminta Jaga Ruang Publik Tetap Sehat
Dalam dialog terbuka dengan jurnalis, Puan mengungkapkan keprihatinan terhadap maraknya pemberitaan yang dinilai tidak proporsional dan dapat menimbulkan persepsi keliru publik terhadap DPR. Karena itu, ia meminta insan pers menjunjung etika jurnalistik, termasuk prinsip verifikasi, keseimbangan, dan akurasi.
“Kalau ada satu dua anggota yang salah, jangan sampai merusak citra seluruh lembaga. Ada 580 anggota DPR yang bekerja sungguh-sungguh untuk rakyat,” tegasnya.
Puan juga mengingatkan agar pemberitaan mempertimbangkan dampaknya terhadap keluarga narasumber maupun stabilitas sosial, terutama menjelang fase politik menuju Pemilu 2029.
“Transformasi DPR tidak mungkin berjalan tanpa dukungan media. Berita dari DPR sampai ke publik hanya melalui media,” ujarnya.
Pererat Hubungan DPR–Media
Puan menilai kedekatan dan komunikasi yang sehat antara DPR dan wartawan diperlukan untuk mencegah kesalahpahaman serta menjaga kualitas informasi politik di ruang publik.
“DPR dan media itu seperti keluarga besar. Beda pendapat itu wajar, tapi perlu ruang dialog,” katanya. Ia menegaskan DPR terbuka terhadap kritik selama disampaikan secara objektif dan tidak memecah belah.
Harapan 2026: Kolaborasi yang Lebih Kuat
Menutup pernyataan, Puan berharap hubungan DPR dan media semakin konstruktif pada 2026. Ia menyebut evaluasi fasilitas, tunjangan, dan tata kelola internal akan tetap menjadi bagian dari agenda pembenahan kelembagaan.
“Saya mohon dukungan media untuk proses transformasi DPR. Semoga tahun depan hubungan kita semakin baik,” ujarnya.
Forum “Ngariung Bareng DPR” menjadi ruang dialog antara pimpinan DPR dan Koordinatoriat Wartawan Parlemen sebagai upaya memperkuat kolaborasi sekaligus meningkatkan kualitas ekosistem informasi politik nasional. (ira.hel).


