25 C
Sidoarjo
Sunday, March 16, 2025
spot_img

Keterserapan DUDI Capai 81%, Kadindik Jatim Apresiasi Metode Pembelajaran dan Sarpras Bengkel SMKN 2 Surabaya


Dindik Jatim, Bhirawa
Tingginya angka keterserapan lulusan SMKN 2 Surabaya di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) tak lepas dari metode pembelajaran yang diterapkan. Selain itu, faktor kerjasama dengan DUDI yang terus diperkuat di berbagai kompetensi keahlian juga berdampak pada tingkat keterserapan yang mencapai lebih dari 81 persen dengan tanpa masa tunggu sebanyak 27 persen.

Hal inilah yang membuat Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim Aries Agung Paewai mengapresiasi fasilitas dan metode pembelajaran yang diterapkan SMKN 2 Surabaya pada kunjungannya, Jumat (14/3) lalu. Utamanya untuk kompetensi keahlian otomotif yang telah bekerja sama dengan Toyota.

Dikatakan Aries kerjasama yang terjalin antara toyota dan kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) dan Teknik Pemesinan (TPM) memberikan dampak besar dalam pembelajaran murid. Sebab, melalui kerjasama ini baik guru maupun murid secara berkala mendapatkan pembelajaran langsung dengan memanfatkan fasilitas yang dimiliki Toyota di Ngoro, Jawa Timur.

“Program ini memberikan kesempatan bagi murid untuk memperoleh wawasan dan keterampilan industri secara lebih mendalam, sehingga mereka lebih siap bersaing di dunia kerja,” ujar Aries.

Dengan adanya kerja sama industri, Aries meyakini lulusan SMK Negeri 2 Surabaya akan lebih siap menghadapi DUDI. Di samping itu, menurutnya murid tidak hanya mendapatkan teori di sekolah, tetapi juga praktik dan pengalaman langsung dari industri dengan studi lapangan.

Berita Terkait :  Ratusan Warga Kota Batu Doa Bersama dan Tabur Bunga di Makam Alm Eddy Rumpoko

“Kerjasama sekolah dengan DUDI ini penting dilakukan untuk meningkatan keterampilan pada murid sesuai kebutuhan industri sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas. Apa yang dilakukan SMKN 2 Surabaya saya berharap lebih banyak lagi satuan pendidikan vokasi yang memberikan metode pembelajaran baru bagi murid. Sehingga selain materi itu bisa diterima juga bisa meningkatkan softskill dan hard skill mereka,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 2 Surabaya, Bambang Poerwowidiantoro, menyebut ada beberapa metode pembelajaran yang diterapkan pada jurusan TKR. Pertama metode pembelajaran menggunakan kurikulum sinkronisasi dengan materi kompetensi Toyota – Technical Education Program (T-TEP).

Kedua, pembelajaran di bengkel di bagi pada stall praktek dan dibagi kelompok kecil-kecil dengan variasi materi yang berbeda dengan sistem rotasi pada putaran didalam kelompok dan antar kelompok.

“Pada pembelajaran praktek, kami menggunakan aplikasi worksheet online sehingga tidak menggunakan kertas. Pembelajaran menekankan pada penerapan 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) untuk pembelajaran dan lingkungan sekolah,” terangnya.

Terakhir, pembelajaran menggunakan Learning Managemen System team GP dari Toyota Astra Motor. “Selain murid, penguatan skill juga kami lakukan untuk guru. Mereka akan mengikuti sesi pembelajaran di Toyota Astra Motor secara offline. Kemudian dilanjutkan sesi On the Job Training di bengkel Toyota selama masing-masing dua minggu,” jabar dia.

Selain peningkatan kompetensi murid, Bambang juga mengungkapkan ada peningkatan sarana prasarana yang diberikan pihak industri untuk menunjang pembelajaran. Diantaranya Akun belajar (GP ID) untuk belajar di LMS Team-GP Toyota Astra Motor.

Berita Terkait :  Amankan Pilkada, Polres Situbondo Gelar Simulasi Sispamkota

Berikutnya, peralatan servis berkala, SST (service special tools) dan spare part Toyota untuk mendukung pembelajaran standar toyota; Training Guru level *G4 dan G3 (Grade 3; Pemagangan guru di bengkel resmi Toyota; Unit kendaraan untuk praktek murid seperti Etios, Vios, Camry;

Selanjutnya kerjasama PKL siswa di bengkel resmi Toyota; dan Sertifikat kompetensi level G4 untuk murid. Sebagian informasi, kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen Dinas Pendidikan Jawa Timur dalam mendorong peningkatan kualitas pendidikan vokasi dan memperkuat sinergi antara sekolah dengan industri untuk mencetak lulusan yang kompeten dan siap kerja. [ina.wwn]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru