Oleh:
Nur Cholis, Kab Bangkalan
Ada yang menarik di perhelatan Kerapan Sapi Piala Presiden 2025 di Bangkalan ,Minggu (19/10) lalu. Dalam ajang yang digelar di Stadion R.P. Moh. Noer, Bangkalan kali ini menyedot perhatian wisatawan asing. Salah satunya seorang warga negara Rusia bernama Alex tampak antusias menyaksikan secara langsung jalannya perlombaan khas Madura tersebut.
Alex, yang bertugas di Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, mengaku terkesan dengan kemeriahan dan kekhasan budaya Madura yang dipertontonkan dalam Kerapan Sapi.
“Acara luar biasa, saya menonton dengan sangat baik. Saya ingin mengucapkan selamat kepada semua penonton dan peserta yang luar biasa kuat. Ini acara yang sangat menarik, dan saya harap tahun depan saya bisa kembali menontonnya lagi,” ujar Alex usai menyaksikan perlombaan.
Ia mengaku datang dari Jakarta sehari sebelum acara berlangsung khusus untuk menyaksikan langsung tradisi legendaris masyarakat Madura itu.
Kehadiran wisatawan asing seperti Alex menunjukkan bahwa Kerapan Sapi bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat Madura, tetapi juga daya tarik wisata budaya yang mampu menarik perhatian dunia internasional.
Grand Final Kerapan Sapi Tradisional Piala Presiden RI 2025 berlangsung meriah dan penuh ketegangan. Sebanyak 24 pasang sapi terbaik dari empat kabupaten di Madura beradu kecepatan untuk memperebutkan trofi paling bergengsi dalam event yang menjadi puncak perhelatan karapan tahun ini.
Kepala Bakorwil IV Pamekasan, Sufi Agustini, dalam laporannya menjelaskan bahwa ajang ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur.
“Kegiatan ini bukan sekadar perlombaan, tetapi juga bentuk pelestarian budaya asli Madura yang telah menjadi kebanggaan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bangkalan Lukman Hakim dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas terselenggaranya ajang bergengsi ini di Bangkalan.
Ia menegaskan bahwa karapan sapi bukan sekadar lomba, melainkan simbol jati diri dan semangat hidup masyarakat Madura.Lukman menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bangkalan berkomitmen untuk terus melestarikan kebudayaan karapan sapi.
“Karapan sapi tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga sarana edukasi dan promosi budaya yang memiliki multiple effect bagi pariwisata dan perputaran ekonomi daerah,” tegasnya. [lis.gat]


