Husain Fajri
Tak banyak guru hingga menjabat sebagai Kepala Sekolah yang besar di lingkungan pondok pesantren atau ponpes. Tapi hal itu ada di Kota Santri Pancasila Situbondo, diantaranya Husain Fajri. Warga Gang Pasar Pattok di Jl Seroja, Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo itu, meniti karir sebagai pendidik mulai awal hingga kini selalu berada di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes).
Menurut pria yang dikenal sederhana dan mudah bergaul itu, awal mula dirinya berkarir di lingkungan SMK Ibrahimy Situbondo. Sekolah ini jadi satu dengan gedung PCNU Situbondo. SMK Ibrahimy notabene juga dikelola Ponpes terbesar di Situbondo yakni Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo.
“Ya saya lama meniti karir disana (SMK Ibrahimy Situbondo). Sebelum akhirnya pindah ke SMK Negeri,” ungkap Husain Fajri yang bercerita disela – sela kemah akbar di Bumi Perkemahan Smada Situbondo, belum lama ini.
Husain menjelaskan, setelah beberapa tahun kemudian mendapatkan tugas mengajar di SMKN 1 Situbondo, sejak era kepemimpinan Umar Said. Husain cukup lama mengabdi di sekolah kejuruan menengah yang berada di bawah kaki Gunung Moncel Situbondo.
“Ya tak lama kemudian, saya mendapatkan tugas di SMKN 1 Banyuputih, Kabupaten Situbondo,” tutur Husain.
Pria low profil itu menegaskan, berkat pengalaman panjangnya mengabdi di sekolah yang ada di bawah lingkungan pesantren, Husain Fajri mendapatkan promosi untuk mengabdi di SMKN 1 Banyuputih, Kabupaten Situbondo, dengan tambahan tugas menjadi Kepala SMKN 1 Banyuputih.
“Saya sangat bersyukur ternyata mengabdi di SMKN 1 Banyuputih juga berada di bawah lingkungan Ponpes yang di asuh oleh KH Tsabit Thoha,” ungkapnya.
Ketika ditanya, apa saja resepnya ? Dalam pandangan Husain, mengajar dan memimpin sebuah lembaga pendidikan kejuruan di bawah Ponpes banyak manfaat dan positifnya. ”Tentunya kita harus pandai melakukan kerja sama dan intens melakukan kolaborasi. Selain itu yang terpenting mendapatkan barokah dari kiai,” tandasnya. [awi.fen]