27 C
Sidoarjo
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Kembali Masuk Karisma Even Nusantara , Optimis Jadi Skala Internasional

Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono saat menerima penghargaan KEN dari Menparekraf Sandiaga Uno di pantai Midodaren Kabupaten Tulungagung, Sabtu (22/6) malam .

Menparekraf Sandiaga Uno Buka EJFH 2024

Tulungagung, Bhirawa.
East Java Fashion Harmony (EJFH) 2024 di pantai Midodaren Kabupaten Tulungagung ,dibuka langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan ditandai tabuhan Reog Kendang khas Tulungagung, Sabtu (22/6) malam .

Pada pembukaan event tahunana Pemprov Jatim turut mendampingi Menrteri Sandiaga adalah Pj. Gubernur Adhy, Pj dan Ketua Dekranasda Isye Adhy Karyono, Pj. Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono, Pj. Bupati Tulungagung Heru Suseno, Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari.

“Saya mengucapkan selamat karena ‘East Java Fashion Harmony’ berhasil mencatatkan sejarah masuk dalam deretan event terbaik nusantara (Karisma Event Nusantara) untuk ketiga kalinya. Sudah mendapat apresiasi nasional, tentu kita harapkan bisa ditingkatkan sebagai event internasional,” kata Menparekraf Sandiaga saat membuka “East Java Fashion Harmony.

Sementara Pj. Gubernur Adhy menambahkan dirinya berharap event berskala nasional bisa mendunia, karena secara konsisten telah diselenggarakan enam tahun berturut-turut sejak tahun 2019. Bahkan selama empat tahun ini masuk ke dalam Karisma Event Nusantara (KEN) yang merupakan program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

“EJFH berturut-turut sudah masuk dalam program Karisma Event Nusantara (KEN) oleh Kemenparekraf. Dengan dukungan semua pihak, kami berharap event serta ini akan semakin dikenal dan bahkan masuk menjadi salah satu event internasional,” ujarnya.

Terkait tema EJFH 2024 yang mengangkat tentang ‘Tenun’, Pj. Gubernur Adhy menjelaskan bahwa terinspirasi dari tenun Jawa Timur yang berkembang pada masa kolonial di wilayah Kediri, serta temuan motif “Tuluh Watu” menjadi bukti kejayaan Airlangga dalam mengekspansi keberadaan kain tenun dari masa ke masa.

“Dalam identitas Jawa Timur sebagai Bumi Majapahit, kita memiliki sejarah tentang tenun sebagai warisan budaya yang lahir sejak era Mataram, Kahuripan, dan Majapahit. EJFH ini harapannya dapat mengantarkan event-event nusantara agar makin naik berkelas,” kata Adhy menjelaskan.

Selain upaya pelestarian warisan budaya, Adhy menyebut bahwa EJFH dianggap sebagai gelaran yang dapat meningkatkan perekonomian Jawa Timur melalui industri seni, fashion, dan tekstil.

Berita Terkait :  Pilkada Kabupaten Blitar 2024, Pemkab Blitar Target 80 Persen Ikut Memilih

Menurutnya, Ini merupakan bentuk pemberdayaan bagi para pengrajin, pekerja seni, pelaku industri fashion serta budaya yang ada di Jatim. Bukan hanya mengantar mereka ke pasar lokal, EJFH akan membuka peluang ke pasar internasional.

“Penyelenggaraan event ini melibatkan pelaku seni di antaranya perajin, desainer, peraga busana, serta pelaku ekonomi kreatif. Untuk itu, event ini juga diharapkan mampu melahirkan inovasi trend busana yang dapat menguntungkan masyarakat dan dimanfaatkan,” katanya.

Pj. Gubernur Adhy menambahkan, ke depannya EJFH juga diharapkan dapat menjadi ikon pariwisata budaya tahunan Jawa Timur. Mengingat event ini sudah masuk ke dalam program Kemenparekraf RI.

“Selain terciptanya sektor industri kreatif yang maju untuk membuka peluang pasar wastra, baik di skala regional, nasional bahkan internasional. Dengan perhatian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ini mampu menjadi daya tarik sektor pariwisata berbasis kebudayaan di Jatim,” kata Adhy optimistis.

Dalam EJFH 2024 ini, Pemprov Jatim meluncurkan satu motif batik khas Jawa Timur yaitu Batik Omah Budoyo Jawa Timur saat peragaan busana. Batik ini memiliki filosofi lingkungan dan sifat kehidupan masyarakat Jatim, yang diwakili Omah atau rumah tradisional Jatim dan Budoyo yang merupakan simbol karakter masyarakatnya.

“Motif batik ini merupakan kesatuan dari ragam motif yang bernuansa budaya khas Jawa Timur dan alhamdulillah sudah bisa diproduksi secara masal. Secara garis besar motif-motif tersebut juga memuat unsur cagar budaya berupa bangunan dan flora yang mempunyai filosofi,” terang Adhy.

Lebih lanjut, Pj. Gubernur Adhy menyampaikan, filosofi kental dari Batik ini merupakan hasil kurasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur dan para ahli batik di Jatim.

“Semoga karya wastra ini dapat mengangkat perekonomian Jatim. Karena EJFH dan lahirnya motif Batik baru ini merupakan salah satu prestasi Jawa Timur,” harapnya.

Pj. Gubernur Adhy juga menyerahkan alat cap Batik Omah Budoyo kepada empat Kepala Perangkat Daerah Jawa Timur. Yaitu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan, dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur.

Berita Terkait :  Dirjen Perimbangan Kemenkeu RI Apresiasi KPBU APJ

“Ini merupakan simbol bahwa nantinya para Kepala PD terkait akan membantu proses pelestarian dan produksi dari Batik Omah Budoyo Jawa Timur,” jelasnya.

Ketika prosesi launching, Pj. Gubernur Adhy juga menyerahkan hadiah berupa uang pembinaan serta Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) kepada Pemenang Lomba Desain Motif Batik Khas Jawa Timur yaitu Fransiskus Fran Kenny Tamara dari Kabupaten Jember senilai Rp25.000.000.

Selain itu, Pj. Gubernur Adhy Karyono bersama Pj. Ketua Dekranasda Adhy Karyono dan didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Prov. Jatim Evy Afianasari memberikan piagam penghargaan 3 desainer SMK terpilih.

Yaitu Verrinza Jasmine Andinin dari SMKN 8 Surabaya, Sausan dari SMKN 3 Malang, dan Moch. Andika Ulum Wijaya dari SMK Terpadu Al-Islahiyah Malang.

Juga kepada para Desainer Professional yaitu Aldre dari Surabaya, Yussi Martha dari Sidoarjo, Listya Ayu dari Tulungagung, Alif P. Wijaya dari Surabaya, Lia Afif dari Surabaya, Elva Fauqo dari Sidoarjo, dan Voravaj Varazatiravatt dari Thailand.

Setelah itu piagam penghargaan turut diberikan kepada Fajar Ramadhani selaku desainer disabilitas dan Alyssa Alta Sophia sebagai model disabilitas.

Pj. Gubernur Adhy pun menerima penghargaan 110 event terpilih KEN dari Kemenparekraf yang diserahkan langsung oleh menteri pariwisata dan ekonomi kreatif Sandiaga Uno.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan apresiasinya kepada EJFH 2024, yang telah menjadi event yang ditunggu-tunggu dalam kurun waktu 3 tahun menjadi bagian dari Karisma Event Nusantara (KEN).

“EJFH telah mendapat apresiasi nasional. Maka Kemenparekraf akan meningkatkannya jadi internasional untuk kedepannya. Apalagi, event ini menjadi kontributor utama ekonomi kreatif kita sebesar 62 persen,” katanya.

Disampaikan Menparekraf Sandiaga, melalui EJFH Jawa Timur turut mengantarkan Indonesia kepada posisi tiga besar dunia dalam bidang ekonomi kreatif. Ia percaya kedepannya Jawa Timur akan dapat mendongkrak angka ini melalui industri fashion dan membuka lapangan kerja di sektor ekonomi kreatif terseburt.

“Nilai tambah ekonomi kreatif kita, salah satunya dari Jatim ini, menempatkan ekonomi kreatif kita pada tiga besar dunia setelah Amerika dan Korea dengan terbukanya 25 juta lapangan kerja. Marilah terus berinovasi dan berkolaborasi dengan gerak cepat, gerak bersama, dan garap semua potensi,” tegasnya.

Berita Terkait :  Bupati Situbondo Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Terdampak Kekeringan

“Kami menyampaikan apresiasi kepada Batik Omah Budaya yang diluncurkan pak Pj. Gubernur dan yang akan datang nanti yaitu Baju Daerah Tulungagung,” pungkasnya.

Pj Bupati Tulungagung, Ir Heru Suseno, MT mengaku sangat bangga ditunjuk menjadi lokasi pelaksanaan EJFH. “Terima kasih kepada Pak Pj Gubernur, telah dijadikan tempat. Ini kebanggaan bagi kami semua karena bisa berpartisipasi pada agenda seperti ini,” ujar Pj Bupati Tulungagung.
Pj Bupati menambahkan, Pemkab Tulungagung juga memberikan semangat pada desainer-desainer lokal yang ikut berpartisipasi. Saat ini Pemkab Tulungagung juga tengah berbenah untuk melestarikan budaya lokal Tulungagung.

Dalam kesempatan ini Pj Bupati juga memperkenalkan Pantai Midodaren, salah satu destinasi wisata unggulan yang berkembang luar biasa. Investasi yang masuk ke Pantai Midodaren telah membawa dampak kemajuan pariwisata maupun ekonomi kreatif.

Sedangkan Kadisbudpar Jatim, Evy Afianasari dalam laporannya menyampaikan, maksud dan tujuan diselenggarakannya event ini adalah untuk mengangkat, memajukan dan mempopulerkan Wastra Jawa Timur dan sebagai wujud pelestarian dan pengembangan kebudayaan serta menciptakan dan membuka peluang bisnis khususnya bisnis Wastra di Jawa Timur.
Dan sekaligus sebagai ajang promosi potensi budidaya pariwisata ekonomi kreatif di Jawa Timur serta untuk meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya di pantai Midodaren.

“Adapun tema yang diangkat pada East Java Fashion Harmoni tahun 2024 ini yaitu “Rise Of Reminiscence” yang dimaknai sebagai Kenangan dalam tenun yang dihidupkan kembali. Dan kali ini kami mengusung konsep busana kebaya dan sarung dari bahan tenun,” ucap Evy.

Dijelaskannya, berbagai rangkaian perlombaan digelar dalam event tersebut diantaranya adalah, pemilihan desainer motif batik khas Jawa Timur. Dalam event tersebut juga dilakukan pemilihan 3 desainer terbaik tingkat SMK se Jawa Timur, pemilihan desainer profesional, penampilan Fashion show karya 30 desainer Siswa SMK. Bukan itu saja dalam event ini juga menggelar panggung rakyat, pameran Wastra dan Industri kreatif. (rac,wed.hel)

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img