Oleh:
Rachmat Caesar, Surabaya
Suasana hangat dan penuh haru menyelimuti Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jatim, ketika 41 perempuan tangguh menerima secercah harapan baru, Kamis (10/4/2025) pagi.
Mereka adalah para penerima manfaat program Kewirausahaan Inklusif dan Produktif (KIP) Perempuan Tangguh Mandiri Jatim Sejahtera (Putri Jawara) 2025 yang digulirkan untuk pertama kalinya oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jatim, bekerja sama dengan DP3AK Jatim.
Program ini bukan sekadar bantuan ekonomi, melainkan wujud dukungan nyata terhadap perjuangan perempuan yang selama ini bergerak di garis depan kehidupan.
Di antara para penerima, ada komunitas perempuan driver ojek online (ojol), penyintas kekerasan terhadap perempuan, serta korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang tengah bangkit dari luka masa lalu.
Masing-masing dari mereka menerima bantuan senilai Rp 3 juta. Bukan untuk memulai sesuatu yang baru, melainkan untuk memperkuat pondasi usaha yang sudah lebih dulu mereka bangun dengan kerja keras dan keringat. Semangat dari program ini adalah kesinambungan dan penguatan, bukan sekadar penyulut awal.
Ketua Tim Kerja Kewirausahaan Sosial dan Penyuluhan Sosial, Kiki Saraswaty, SH, menegaskan, program ini didesain untuk memperkuat usaha yang sudah berjalan agar semakin berkelanjutan dan mandiri.
“Kami percaya bahwa ketika perempuan diberi akses dan dukungan, dampaknya akan dirasakan hingga ke keluarga dan kehidupannya ke depan.” terangnya.
Bantuan ini ditujukan bagi perempuan yang memiliki embrio usaha atau keterampilan di bidang Usaha Ekonomi Produktif. Fokusnya bukan pada siapa mereka dulu, tetapi apa yang bisa mereka capai kini dan ke depan.
Misalnya, perempuan ojol yang dulu hanya dilihat dari helm dan jaketnya kini mendapat pengakuan sebagai pelaku ekonomi yang patut diperhitungkan.
Lebih lanjut, perempuan yang akrab disapa Kiki mengungkapkan, program ini diharapkan menjadi katalisator bagi perempuan di Jatim untuk terus mandiri dan produktif.
“Sejatinya, setiap perempuan yang diberi peluang dan dukungan, akan mampu menyalakan api perubahan, bukan hanya bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi keluarga bahkan bangsa,” imbuhnya.
“Bantuan ini sangat berarti buat saya. Terima kasih Ibu Gubernur Khofifah. Uang ini akan saya pakai untuk mengembangkan usaha makanan dan minuman yang selama ini saya rintis sambil tetap narik ojek,” ujar Dwi, seorang penerima manfaat dari mitra Grab di Surabaya.
Bagi Dwi dan banyak perempuan lainnya, menjadi tulang punggung keluarga adalah panggilan yang tak bisa ditawar. Mereka tidak menunggu perubahan datang, namun menciptakannya. Melalui program KIP Putri Jawara, Pemprov Jatim hadir sebagai mitra perjuangan, bukan sekadar pemberi bantuan. [rac.gat]