Bojonegoro, Bhirawa
Bencana kekeringan yang mengakibatkan krisis air bersih di Kabupaten Bojonegoro, semakin meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro mencatat ada 31 desa di 13 Kecamatan yang terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Laela Nor Aeny mengatakan, musim kemarau masih berlangsung di Bojonegoro. Bahkan permintaan bantuan air bersih dari desa langganan kekeringan akan terus bertambah.
“Karena pada bulan Agustus ini adalah puncak kemarau,” katanya, kemarin (22/8).
Dikatakan Laela Nor Aeny, hingga per 21 Agustus ini, BPBD Kabupaten Bojonegoro sudah mendistribusikan 252 tangki air bersih (5.000 liter/per tangki) ke warga yang mengalami kekeringan. “Saat ini ada 31 desa di 13 Kecamatan, Kabupaten Bojonegoro yang terdampak kekeringan pada musim kemarau ini,” katanya.
Dia mengatakan, distribusi air bersih memang rutin dilakukan setiap tahun terutama bagi desa-desa yang menjadi langganan kekeringan pada musim kemarau. Dropping air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kebutuhan sehari-hari seperti minum hingga memasak.
“Dari BPBD sendiri akan mendistribusikan air bersih jika ada permintaan dari pihak desa,” katanya.
Adapun 31 Desa yang di dropping air bersih meliputi Desa Nglumber, Bumirejo, Kepoh, Sugihwaras Kecamatan Kepohbaru. Desa Bakulan Kecamatan Temayang. Desa Donan Kecamatan Purwosari. Desa Meduri Kecamatan Margomulyo. Desa Sumberharjo,Desa Margoagung, Desa Deru Kecamatan Sumberrejo.
Kemudian Desa Panunggalan, Siwalan, Drenges, Jatitengah, Alasgung Kecamatan Sugihwaras. Desa Sumberjokidul Kecamatan Sukosewu. Desa Kolong, Butoh, Jelu, Sendangharjo, Kecamatan Ngasem. Desa Jatimulyo, Gamongan, Kalisumber Kecamatan Tambakrejo.
Sedangkan Desa Sugihwaras Kecamatan Ngraho. Desa jamberejo Kecamatan Kedungadem. Desa Clebung Kecamatan Bubulan. Desa Nglampin, Desa Sengon, Desa Bondol Kecamatan Ngambon. Langkah ke depan BPBD Bojonegoro dalam menangani kekeringan jika kian meluas apa yang akan dilakukan. Untuk sampai saat ini yang di lakukan BPBD droping air dan sosialisasi pemanfaatan air se efisien mungkin.
“Kami imbau untuk warga yang terdampak kekeringan bisa lebih efisien dalam penggunaan air bersih. Selain itu agar distribusi berjalan dengan baik, warga bisa dapat terkoordinir di titik kumpul pendistribusian,” ujarnya. [bas.gat]
