Situbondo, Bhirawa
Pemkab Situbondo melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Situbondo kembali mengadakan kegiatan rembuk stunting, Senin (24/3).
Ini dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan angka stunting di Kota Santri Pancasila pada tahun 2025 hingga di level tiga persen. Salah pembicara kegiatan rembuk stunting Sugiyono, Kepala Bapperida Kabupaten Situbondo mengatakan, diera Bupati Rio dan Wabup Ulfi, ada lima visi misi utama yang menjadi skala prioritas.
Pertama, aku Sugiyono, untuk mewujudkan SDM yang berdaya saing. “Didalamnya di bahas soal anak tidak sekolah, tumbuh kembang anak serta kecerdasan ada pada penanganan stunting ini,” urai Sugiyono.
Masih kata Sugiyono, hal ini juga tercantum dalam pembangunan jangka panjang di tahun 2045, dimana Situbondo harus memberikan perwujudan pada cita cita tersebut.
“Selanjutnya IPM kita meski sejak tahun 2020 beranjak naik tetapi masih berada dibawah rata rata nasional dan Jatim. Dan bahkan berada dibawah angka kabupaten tetangga,” kupas Sugiyono.
Kata Sugiyono, untuk angka stunting di Kabupaten Situbondo tahun 2024 berada diangka 4 persen dan bahkan mendapatkan apresiasi langsung dari Wapres Gibran.
“Kata pak Wapres kalau mau belajar penanganan stunting silahkan datang ke Situbondo. Tetapi kemarin, angka sempat dipertanyakan. Dan ini merupakan hasil survei SKI dan bukan hasil survei Pemkab Situbondo,” tutur mantan Kabag Humas Pemkab Situbondo itu.
Sebelumnya menurut Kepala DP3APPKB Kabupaten Situbondo, Moh. Imam Darmaji melalui Kabid Pengendalian Penduduk (Dalduk) Danik, saat ini semua desa sudah terbentuk 136 Kampung KB. “Namun dari 136 Kampung KB masih masuk klasifikasi Kampung KB Dasar. Untuk itu saya minta segera menaikkan status tersebut,” pinta Danik.
Masih kata Danik, untuk status Kampung KB sendiri saat ini ada empat tingkatan. Pertama, Kampung KB Dasar. Klasifikasi desa ini tercatat ada 35 desa yang masuk Kampung KB Dasar.
“Untuk itu saya minta untuk terus dipacu naik dari status Kampung KB Dasar menjadi Kampung KB Berkembang, yang tercatat dalam status kedua,” tandas Danik. [awi.dre]