26 C
Sidoarjo
Sunday, October 6, 2024
spot_img

Karya Inovatif Wisudawan PCU untuk Edukasi pada Masyarakat


Surabaya, Bhirawa
Calon wisudawan Petra Christian University (PCU) berhasil meraih predikat cumlaude dengan membuat karya inovatif yang mencerminkan semangat, dan keterampilan telah diasah selama berkuliah, di Rekarasa, Gedung EH lantai 1, Kampus PCU.

Seperti calon wisudawan dari Textile and Fashion Design, Fiona Jeannice Sutedja, membuat busana dan aksesoris yang memanfaatkan kain sisa perca. Memiliki enam model busana ready to wear dilengkapi aksesoris seperti tas, topi, dan pouch, koleksi karya Fiona yang diberi nama Fiojeans ini memadukan sentuhan kain sisa dengan denim.

“Industri fashion menghadapi masalah serius terkait limbah akibat produksi yang mengikuti trend mode. Jika tidak diolah, dapat mengancam lingkungan, terutama bahan seperti nylon dan polyester yang sulit terurai,” ungkap Fiona.

Pengalaman saat manggang di Danjyo Hiyoji merupakan brand fashion lokal Jakarta, membuat memiliki ide memanfaatkan limbah kain menjadi karya Fashion. Konsepnya memadukan teknik patchwork dan unfinished fabric untuk menciptakan produk fashion yang berkelanjutan dan estetik,

“Hingga kini, sudah ada lima aksesoris berupa tas dan tiga pouch yang terjual, Targetnya pasar mereka berusia 20-35 tahun dan memiliki minat pada fashion modern nan unik, serta karya saya dapat digunakan laki-laki dan perempuan. Harapan kedepan mencari pengalaman dunia Fashion, serta menlanjutkan brand Fiojeans dan bekerja sama dengan beberapa perusahaan fashion mengambil limbah – limbahnya untuk dijadikan karya,” ujarnya.

Berita Terkait :  Gunakan Intervensi Teknologi, Indonesia Menjadi Contoh Transformasi Pendidikan

Sementara itu, karya menarik berikutnya Board Game bernama Amborasa mengenai Rempah -rempah Indonesia yang dibuat calon wisudawan Desain Komunikasi Visual PCU, Fiorella Chelsea. ”Board Game sebagai Media Edukasi untuk mengenalkan Rempah – rempah Indonesia kepada Generasi Z,” paparnya.

Fiorella menjelaskan, ingin mengenalkan rempah-rempah Indonesia baik dari wujud, cara pengolahan, dan biasa digunakan untuk masakan apa saja bagi Gen-Z.

“Berangkat dari keresahannya terhadap anak muda yang jarang memasak, karena lebih memilih pesan makanan online atau menggunakan bumbu instan,” ceritanya.

Board game ini bisa dinikmati tanpa terasa sedang ‘belajar’ dan tanpa terkesan menggurui, Terdapat pula kartu resep dan papan dapur berisi teknik pengolahan rempah dari resep masakan Nusantara. Ide gagasan pembuatan selama enam bulan memikirkan konsep. Rencana kedepan Board game Amborasa akan di komersilkan, tahap awal secara pre-order, dengan harga Rp750 ribu.

“Membuatkan permainan selama dua bulan, tetapi pemilihan topik tentang permainan enam bulan lamanya, permainan bisa dimainkan semua umur tetapi target saya ke gen-Z perempuan,” jelasnya. [ren.fen]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img