Kota Batu, Bhirawa
Keseharian kehidupan warga di Desa Mojorejo, Kota Batu mengintegrasikan ketertiban masyarakat dalam berlalu- lintas dengan ketahanan pangan. Hal ini menjadikan kampung ini sebagai Kampung Unggulan dalam Tertib Masyarakat Lalu Lintas (Tibmaslantas) di Kota Wisata ini. Kamis (18/9), Tim Polda Jatim mendatangi kampung ini untuk melakukan survey lapangan terkait kualitas tibmaslantas Desa Mojorejo.
Kapolres Batu, AKBP Andy Yudha Pranata SH SiK MSi melalui Kasatlantas, AKP Kevin menjelaskan bahwa kedatangan Tim Polda Jatim ke Desa Mojorejo bertujuan untuk penilaian lapangan dari rangkaian Lomba Kampung Tibmaslantas yang digelar Ditlantas Polda Jatim. Lomba ini digelar Polda Jatim dalam rangka menyambut Hari Lalu Lintas (Harlantas) Bhayangkara ke-70.
Adapun titik lokasi yang dinilai di Kota Batu telah melalui proses persiapan yang matang. ”Ada beberapa titik kampung tertib lalu lintas yang dinilai, di wilayah Junrejo yang tentunya sudah melalui pengamatan dan pelatihan sadar lalu lintas,” ujar Kevin, Kamis (18/9).
Kevin menjelaskan, ada indikator yang masuk dalam obyek penilaian. Di antaranya, keberadaan rambu, zebra cross, marka jalan, dan taman lalu lintas sebagai sarana edukasi. ”Yang tak kalah penting adalah tingkat keaktifan dan partisipasi Polantas dan masyarakat,” tambah Kevin.
Adapun konsep integrasi antara tibmaslantas dan ketahanan yang diusung Desa Mojorejo yaitu, memanfaat lahan tidur untuk menanam berbagai jenis sayuran seperti terong, tomat, dan seledri. Hal ini dipadukan dengan pengadaan kolam ikan yang ditempatkan di samping pos kampung tertib lalu lintas.
Konsep yang diusung ini membuat Kampung Tiblantas Mojorejo menjadi lebih hijau dengan suasana lebih segar dan indah. Dan melihat semangat warga merealisasikan konsep kampung tibmaslantas membuat Polres Kota Batu optimis bisa meraih nilai yang tinggi dalam penilaian ini.
Sementara, Ketua Tim Penilai Ditlantas Polda Jatim yang mendatangi Desa Mojorejo, Kompol ES Narullita menyampaikan apresiasi tinggi atas kreativitas dan kontribusi warga dalam mewujudkan kampung tibmaslantas. Karena upaya untuk menarik partisipasi masyarakat tidak hanya pada sisi lalu lintas, tetapi juga melalui kegiatan ketahanan pangan.
”Dari konsep (di Desa Mojorejo) ini, ada ruang interaksi sehari-hari yang mendorong masyarakat berkumpul selain melakukan obrolan lalu lintas,” ujar Narullita.
Narullita menegaskan, tujuan Kampung Tibmaslantas untuk membangun kesadaran yang tertanam dalam sanubari warga. Dengan demikian kesadaran yang tercipa akan menjadi budaya dalam kehidupan sehari-hari. [nas.fen]


