29 C
Sidoarjo
Thursday, January 16, 2025
spot_img

Kajoetangan Heritage Dijadikan Kawasan Inklusi Keuangan

Kota Malang,Bhirawa.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Malang dan bank pembina saat ini telah melaksanakan pembangunan fisik agar Kampoeng Heritage Kajoetangan agar semakin menarik .

Serta akan terus melangsungkan serangkaian kegiatan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan pengembangan usaha warga Kampoeng Kajoetangan Heritage.

Kepala OJK Malang Biger Adzanna Maghribi saat menggelar Aktivasi Kawasan Kajoetangan Heritage sebagai Kawasan Inklusi Keuangan, Rabu (4/12) kemarin menyampaikan

Biger menuturkan, kegiatan kolaborasi dengan Pemkot Malang dan perbankan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui akses layanan keuangan yang lebih mudah, praktis, dan terjangkau.

“Semua ini dilakukan tanpa melupakan nilai-nilai tradisional yang menjadi identitas Kampoeng Heritage Kajoetangan, khususnya kawasan yang berada di dalam perkampungan,”tutur Biger.

Lebih jauh disampaikan Biger, Aktivasi Kawasan Kajoetangan Heritage sebagai Kawasan Inklusi Keuangan ini, OJK telah menggelar serangkaian kegiatan, antara lain Peningkatan Akses ke Produk Keuangan, dengan meningkatkan penetrasi layanan perbankan melalui agen laku pandai/ agen, mengembangkan produk keuangan mikro yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Selain itu ada juga pelaksanaan kegiatan edukasi dan literasi keuangan; Digitalisasi layanan keuangan, serta Kolaborasi dengan stakeholders lokal seperti kemitraan dengan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, maupun Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

“Nah acara hari ini adalah salah satu milestone bahwa yang sudah kita semua lakukan sudah sampai sejauh ini, sehigga sustainable. Nantinya kami juga berkomitmen akan ada pengembangan kawasan-kawasan lain di Malang, istilahnya ayo kita gasss-kan!,” tandas Biger.

Berita Terkait :  Wali Kota Surabaya Ucapkan Terima Kasih pada Pahlawan Kemanusian

Ia didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso mengenakan busana bernuansa jadul, bersama sejumlah Kepala OPD dan Forkopimda berkesempatan keliling sejumlah titik di dalam perkampungan di Jalan Basuki Rahmat tersebut.

Mulai kawasan Batik, Makam mbah Honggo, warung kopi, Toko oleh-oleh khas Kayutangan, daerah aliran sungai hingga singgah ke rumah sutradara film-film komedi senior Indonesia, Nya Abbas Akup.

Sementara Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso menambahkan, bahwa seperti Kota Roma tidak dibangun dalam satu hari, begitu pula dengan Kayutangan ini.

“Kayutangan adalah contoh riil bagaimana pembangunan itu seharusnya berjalan, ada proses pembangunan infrastruktur, mengingat dahulu Kayutangan dahulu adalah kawasan mati,”tuturnya.

Erik menjelaskan, dahulu Kayutangan ramai sebagai pusat aktivitas kota. Namun sejalan dengan perkembangan dimana aktivitas tumbuh pula di titik lain, maka Kayutangan menjadi decrease atau menurun, bahkan dapat dikatakan mati segan hidup tak mau.

“Beberapa tahun lalu setelah maghrib, kawasan ini sudah sepi dan praktis tidak ada aktivitas, bahkan nilai ekonomi tanahnya juga sangat turun, sehingga lewat program revitalisasi yang dijalankan terus menerus sejak tahun 2018 melalui kajian matang untuk membangun infrastruktur bukan hanya di koridor atau luar, namun juga di dalam area kampungnya,” bebernya.

Erik juga menegaskan bahwa secara umum Kayutangan termasuk dalam Program Pembangunan Kampung Tematik Heritage karena sisi historis cagar budayanya. Agar maksimal, imbuh Erik, pemerintah menggandeng para stakeholder dalam pembangunannya dalam memberi warna dan sentuhan.

Berita Terkait :  Pastikan Perjalanan Bus Aman, Kemenkes Gelar Pemeriksaan Kesehatan Sopir di Terminal Purbaya

“Di sinilah peran OJK dan Perbankan yang masuk dalam kolaborasi hexahelix, yakni Pemerintah, Perbankan, Bisnis, Akademisi, Masyarakat, serta Media,” tandasnya.

Namun Erik berharap adanya partisipasi masyarakat, khususnya lewat Pokdarwis sebagai pembangunan aspek manusia untuk mengikutiq perkembangan terkini seperti literasi keuangan, maupun percepatan akses keuangan, termasuk support permodalan, serta transaksi keuangan UMKM yang menjadi manfaat nyata dari sinergi jejaring hexahelix ini.

“Urusan pembayaran bagi wisatawan juga semakin mudah, tidak perlu bawa uang tunai, karena semua bisa cashless lewat QRIS, apalagi zaman sekarang sudah susah cari uang receh buat kembalian,”tukasb Erik. [mut.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img