28 C
Sidoarjo
Saturday, October 5, 2024
spot_img

Kadispertakp Jatim Panen Jagung Bersama di Poktan Kabupaten Kediri

Kab Kediri, Bhirawa.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (Dispertakp Jatim), Ir. Dydik Rudy Prasetya, MMA melakukan panen jagung bersama di lahan Kelompok Tani Karya Makmur Barokah Desa Tegowangi Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri, Selasa (23/7).

Ikut mendampingi dalam acara tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Forkopimcam Plemahan, serta perwakilan dari BSIP Jawa Timur, dan BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Timur.

Acara panen dilanjutkan dialog interaktif bersama petani. Dalam dialog bersama disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan KP Provinsi Jawa Timur, bahwa meningkatnya kebutuhan jagung nasional perlu diiringi dengan peningkatan produksi.

Berdasarkan Angka Tetap BPS tahun 2023, luas panen jagung di Jawa Timur sebesar 759,06 Hektare, dengan produksi JPK-KA 28 % sebesar 6,48 Juta Ton dan JPK-KA 14 % sebesar 4,79 Juta Ton. Produksi jagung di Jawa Timur memiliki kontribusi terhadap nasional sebesar 30,63 %.

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pengembangan pertanaman jagung produksi tinggi perlu terus diperluas yang didukung partisipasi petani dan masyarakat.

Saat dialog dengan petani, Ir. Dydik Rudy Prasetya, MMA memberikan apresiasi kepada giat panen dan temu lapangan yang diharapkan menjadi forum pertukaran informasi mengenai perkembangan teknologi perbenihan dan budidaya jagung serta dapat memberi opsi solusi dan kolaborasi multipihak terkait peningkatan produktivitas dan produksi jagung di Jawa Timur.

Berita Terkait :  Bupati Sumenep Letakkan Batu Pertama Pembangunan Rumah Sahabat PMII

Ia juga menambahkan, strategi peningkatan produksi tanaman jagung dilakukan melalui beberapa hal seperti peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam, dan menjaga terjadinya susut hasil.

Untuk peningkatan produktivitas, Dydik menjelaskan, dilakukan melalui upaya penerapan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) dengan komponen utama meliputi pemakaian benih varietas unggul bermutu termasuk jagung hibrida dan jagung komposit.

Kemudian pengaturan jarak tanam 75 cm x 20 cm atau 70 cm x 20 cm, satu biji per lubang atau 75 cm x 40 cm atau 70 cm x 40 cm, dua biji per lubang, pemupukan berimbang dan pemakaian pupuk organik, pupuk bio-hayati, pengapuran pada tanah masam dan pengelolaan pengairan.

Sedangkan perluasan areal tanam, Ia juga memaparkan, dilakukan melalui upaya penanaman di areal tanam baru atau dengan melakukan peningkatan indeks pertanaman baik di lahan kering atau lahan sawah di musim kemarau.

Dan untuk menjaga terjadinya susut hasil, Dydik juga menerangkan, penurunan susut hasil khususnya akibat kehilangan pada waktu panen dilakukan dengan upaya panen yang tepat yaitu antara lain dengan menetapkan umur panen yang cukup. “Selain itu, juga diterapkan penggunaan mekanisasi pertanian yang tepat untuk menghindari kehilangan dan kerusakan pipilan seperti patah, pecah, dan sebagainya,” pungkasnya.[rac,van.ca]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img