Kadindik Jatim berfoto bersama 114 wakasek dalam pemantangan IKM tahap 6
Dindik Jatim, Bhirawa
Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim kembali menggelar Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) tahap 6. Di tahap ini, sebanyak 114 orang wakil kepala SMA bidang akademik/kurikulum tipe mandiri berubah mengikuti kegiatan ini. Ratusan peserta ini merupakan perwakilan satuan pendidikan yang mengalami penurunan capaian literasi, numerasi, dan kualitas pembelajaran.
Dalam pembukaan IKM tahap 6 ini, Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai menggaris bawahi pentingnya peran guru inovatif dan kreatif dalam menghadapi siswa yang masuk kategori gen Z. Menurutnya pola pembelajaran konvensional sudah harus ditinggalkan oleh para guru.
Karena saat ini, mendidik siswa harus juga memahami karakter mereka. Di samping itu, peran guru juga harus menjadi pebimbing bagi siswa di tengah derasnya arus informasi yang mereka terima setiap waktu melalui gadget yang dimiliki.
“Pembelajaran yang sifatnya konvensional, guru menulis didepan papan tulis ini harus dievaluasi. Karena kita sedang menghadapi Anak-anak gen z. Di mana mereka serba instans. Apa yang mereka terima dilakukan dan apa yang diterima masuk otak. Jadi supaya terarah dan tidak terjadi hal negatif maka bapak ibu perlu menjadi pendamping mereka. Dan membedakan mereka dengan pengetahuan positif yang bapak ibu pahami,” paparnya, Selasa (25/6) sore.
Namun, lanjut Aries, jika siswa gen z ini dikatakan pintar dan cerdas mereka sudah pasti seperti itu. Mengingat jaman sudah berubah. Informasi bisa didapat dari seluruh penjuru, dan guru bukan lagi satu-satunya pusat informasi.
Karena itu, menurut Pj Wali Kota Batu ini, Kurikulum Merdeka Belajar disesuaikan dengan siswa gen z.
“Kita harus menyesuaikan jamannya mereka. Bagian mana letak yang kita benahi, perbaiki dan bimbing anak-anak. Tapi jika semangat bapak ibu hilang dan tidak ada maka tidak bisa menyeimbangi mereka,” tegasnya.
