32 C
Sidoarjo
Friday, April 25, 2025
spot_img

Kadindik Intruksikan Sekolah Jemput Bola Antar Ijazah Langsung ke Murid


Tak Boleh Ada Penahanan Ijazah di Sekolah Karena Faktor Biaya
Dindik Jatim, Bhirawa
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Aries Agung Paewai perintahkan seluruh SMA/SMK negeri di Jawa Timur untuk tidak menahan ijazah para muridnya. Sebab, ijazah menjadi bagian penting bagi murid yang akan digunakan baik untuk melamar pekerjaan maupun melanjutkan pendidikan tinggi.

Kadindik bahkan menargetkan akhir bulan April ini tidak ada lagi ijazah yang masih di berada sekolah.

“Kami tidak ingin menerima informasi ada penahanan ijazah lagi. Ini sudah bukan jamannya. Ijazah ini menjadi hak murid setelah dia menyelesaikan proses pembelajarannya. Jadi sekolah tidak boleh menahan hak yang menjadi milik murid,”tegas Aries, Minggu (13/4).

Bahkan, Aries juga meminta satuan Pendidikan untuk jemput bola dengan mengantarkan ijazah kepada para murid secara langsung. Langkah ini dilakukan untuk memudahkan para murid mendapatkan ijazah yang terkendala karena berbagai hal. Seperti yang bersangkutan sudah kerja ataupun pindah alamat.

“Tidak ada ijazah yang ditahan oleh sekolah karena ijazah harus diambil oleh murid sendiri. Ada yang belum cap jari sebagai dokumen resmi negara,”imbuh dia.

Secara tegas, Aries memastikan bahwa tidak ada pungutan biaya tambahan saat murid mengambil ijazah di sekolah maupun saat ijazah diantarkan kerumah murid secara langsung. Bahkan hampir di 24 wilayah cabang dinas diminta untuk melakukan pemantauan secara masif di setiap satuan Pendidikan SMA, SMK dan SLB negeri.

Berita Terkait :  Peringatan Hari Jadi Ke-79 Jawa Timur, Anik Maslachah Ajak Masyarakat Sambut Pilkada dengan Semangat Kebersamaan

“Kita minta agar sekolah melakukan pembagian ijazah secara masif dan tidak boleh memungut biaya apapun,”tegas Aries.

Kadindik berharap dengan kebijakan dan instruksi ini, pihak sekolah agar tidak menahan atau tidak membiarkan ijazah masih berada disekolah sedangkan murid sudah selesai menempuh pendidikan ditempat tersebut.

“Tidak boleh lagi sekolah menahan ijazah karena ada sangkut pautan biaya administrasi yang belum dituntaskan,”pungkasnya.

Menyikapi instruksi Kadindik Jatim, Plt Kepala Cabdindik wilayah Surabaya-Sidoarjo, Kiswanto menyebut instruksi Kepala Dindik ini sudah di tindak lanjuti sejak lama. Pihaknya terus berupaya mendorong sekolah menuntaskan pengembalian ijazah

“Di wilayah Surabaya-Sidoarjo dan Gresik sudah diantar kerumah bagi yang alamat tidak berubah. Apalagi di Surabaya banyak ijazah yang dikirimkan oleh sekolah ke rumah murid,”ujar Kiswanto.

Namun, untuk kasus tertentu seperti pindah alamat rumah, Kiswanto menginstruksikan kepada satuan pendidikan di wilayah kerjanya untuk meminta surat keterangan kepada ketua RT setempat bahwa ijazah sudah diantarkan dan keluarga penerima tidak berada ditempat atau keterangan pindah alamat rumah (domisili).

“Khawatirnya kalau tidak ada surat keterangan dari RT nanti ada spekulasi bahwa ijazah masih ditahan. Padahal sekolah sudah kita minta untuk mengantarkan. Ini kasusnya ada ijazah dari tahun 2000-an, 2004. Jadi surat keterangan ini sebagai bukti bahwa ijazah murid terkait sudah dikembalikan oleh sekolah,”jabarnya.

Selain pengantaran ke rumah, pihaknya juga meminta sekolah untuk mengumumkan pengambilan ijazah melalui media sosial dan grup alumni melalui aplikasi whatsapp.

Berita Terkait :  KPU Tetapkan Marhaen-Trihandy sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk

Misalnya saja, di SMAN 1 Taman ada 12 ijazah masih berada di sekolah mulai tahun 2004. Ijazah ini, kata Kiswanti telah diantar kerumah murid satu persatu. Sisanya, jika belum tuntas sekolah akan mengumumkan melalui media sosial dan grup alumni whatsapp.

Kiswanto menilai, salah satu faktor ijazah masih berada disekolah karena saat pengumuman kelulusan, murid tak langsung mendapatkan ijazahnya. Butuh waktu cukup lama hingga ijazah dikeluarkan oleh kementerian.

Sementara itu, Plt Kacabdindik Wilayah Ponorogo-Magetan, Adi Suprayitno melakukan koordinasi langsung dengan SMA, SMK dan SLB negeri yang ada dilingkungan wilayahnya.

Bahkan dari hasil koordinasi tersebut didapatkan ada sekolah yang melakukan penyimpanan ijazah dari sejak berdiri hingga ijazah tahun 2024.

Adi mengungkapkan, dalam menindaklanjuti instruksi Kadindik Jatim, pihaknya membentuk tim gabungan dari unsur Cabdin dan sekolah. Setelah ini pelayanan ijazah dilakukan mulai Jumat (11/4) hingga Selasa (15/4) harus sudah tuntas atau tidak ada lagi ijazah yang ditahan.

“Ketiga, sekolah memberikan seluruh ijazah tanpa ada iuran atau pembayaran apapun dan diantar ke rumah siswa atau alumni. Terakhir saat penyerahan ijazah harus di dokumentasikan bentuk pertanggungjawaban,”tuturnya.

Sementara itu, beberapa SMK dan SMA negeri Jawa Timur langsung membuka layanan pengambilan ijazah. Seperti di SMKN 1 Wonoasri yang membuka layanan pengambilan ijazah mulai hari Senin-Jumat pukul 07.00-15.00 WIB. Pemberitahuan pengambilan ijazah juga dilakukan SMKN 1 Kasreman tanpa syarat dan biaya.

Berita Terkait :  Menteri Dody Tinjau Gerbang Tol Ciawi 2 Pasca Kecelakaan Lalu Lintas, Imbau Mitigasi ODOL dan Perbaikan Jalan Tol

Layanan pengambilan ijazah juga dibuka SMAN 2 Malang. Baik murid atau wali murid hanya menunjukkan KK atau KTP dalam pengambilan ijazah.

Menariknya, di SMKN Ihya’ Ulumudin Singorujuh Banyuwangi melakukan jemput bola dengan melakukan pengantaran ijazah secara langsung ke rumah murid. [ina.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru