Kab Malang, Bhirawa
Pemkab Malang memastikan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan Sekolah Rakyat (SR) di wilayah Kabupaten Malang. Sebab, Kabupaten Malang masuk usulan pembangunan Sekolah rakyat di 108 Kabupaten/Kota se-Indonesia. Hal ini telah disampaikan Menteri Sosial (Mensos) H Saifullah Yusuf, seperti saat ini di Jawa Timur (Jatim) terdapat 26 titik rintisan SR, yang terbanyak di seluruh Indonesia.
“Untuk di Kabupaten Malang sendiri, SR akan bertempat di wilayah Kecamatan Singosari, namun untuk sementara ini gedungnya akan dipermanenkan pada tahun mendatang, “kata Mensos H Saifullah Yusuf, Senin (8/9), di Sekolah Rakyat menengah Atas (SRMA) 22 Kota Malang
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Malang Pantjaningsih Sri Redjeki mengungkapkan bahwa SR di Kabupaten Malang terdapat rintisan 1A, rintisan 1B dan rintisan 1C. Jika di SRMA 22 Kota Malang ada 18 anak dari Kabupaten Malang, di Kota Batu SRMP 14 ada 78 anak dari Kabupaten Malang. Nantinya, di Singosari akan dibangun rintisan 1C yang akan diisi oleh 100 orang anak dari Kabupaten Malang. “Di Malang Raya ini yang memilih rintisan itu hanya Kota Malang yang ditempatkan di Politeknik Kota Malang (Poltekom), di wilayah Kelurahan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
“SRMA 22 Kota Malang milik Provinsi Jawa Timur (Jatim), termasuk SR di Kota Batu dan di Singosari juga milik Provinsi Jatim. Meski SR tersebut berada dalam kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan penetapan siswanya melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Jatim,” terangnya.
Namun, lanjut Pantja, Pemkab Malang bertanggung jawab atas anak didik asal daerahnya. Meski begitu, dirinya tetap bertanggung jawab terhadap anak didik yang kami titipkan kepada sekolah rakyat tersebut, baik di 1A, 1B maupun nanti di 1C.
Selain itu, Kabupaten Malang juga akan membangun SR di wilayah Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Hal tersebut sesuai dengan usulan dari Bupati Malang HM Sanusi. Sedangkan SR di Bantur akan menampung sebanyak 1.000 orang siswa dari wilayah Kabupaten Malang.
“Nantinya ada 36 rombongan belajar (rombel) terdiri dari 18 rombel Sekolah Dasar (SD), 9 rombel Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 9 rombel Sekolah Menengah Atas (SMA). Sedangkan Pemkab Malang hanya mensupport yang berkaitan dengan penyediaan dan pembangunan SR permanen,” jelasnya.
Pantja juga menyampaikan, untuk saat ini masih dalam proses, detail engineering sudah jadi, data pendukungnya sudah ada, tinggal Kementerian yang akan melelang. Awalnya, lahan SR di Bantur seluas 9,7 hektare (ha), setelah melakukan peta topografi lewat sounding boring investigasi tanah, namun hanya memungkinkan 5,7 ha. Mengenai pembangunan SR di Bantur, Kabupaten Malang masuk dalam usulan 108 Kabupaten/Kota se-Indoneisa yang sudah ditetapkan. “Tadi saya lihat sudah termasuk ke usulan 108 Kabupaten/Kota dan Kabupaten Malang ada di urutan ke 45,” tuturnya. [cyn.wwn]


