Kota Malang, Bhirawa
Jajaran Pengurus DPD PKS Kota Malang bertandang ke kantor DPD Nasdem Kota Malang Ruko Sawojajar, Senin (15/7) kemarin. Rombongan pimpinan Ketua DPD PKS Ernanto Djoko Purnomo, diterima langsung ketua DPD Nasdem Hanan Jalil beserta jajaran pengurus harian NasDem.
Ernanto Djoko Purnomo didampingi sekretaris Partai Trio Agus Purwono dan Ahmad Fuad Rahman sebagai Calon kepala daerah Malang dari PKS Periode 2024-2029.
Usai bertemu Nasdem Joko mengatakan jika kedatangannya ke kantor DPD NasDem, selain menyambung silaturrahmi juga menjalin kesepahaman sebelum terjadi kesepakatan untuk bersama sama mengusung Calon Walikota atau Wakil Walikota Malang Periode 2024-2029.
NasDem dengan PKS itu, ujar Djoko punya sejarah perjuangan. “Kemarin di Koalisi perubahan. Meskipun kalau tadi pak ketua DPD NasDem bilang sempat bermusuhan di Pileg. Ya seperti olahraga bersaing setelah bubar sama sama sehat,” katanya.
Djoko lebih jauh mengatakan jika PKS mempunyai target memasukkan kadernya di kancah Pemilukada. “Kita targetnya bisa memasukkan kader PKS di kancah pemilukada. Sebenarnya bukan pertemuan pertama kali, tetapi pertemuan pertama kali yang antar partai sekaligus membawa calon,” terangnya.
Ditanya terkait rekom, Ernanto Djoko menjawab jika dari partai itu identik dengan rekomendasi DPP. “Sebagaimana yang kita sampaikan tadi tahapannya. Untuk masalah rekom sekali lagi kita tidak mengeluarkan rekom. Apalagi rekom itu kewenangan dari DPP. Kalau toh memang ada berita, kalau partai sudah mengeluarkan rekom kepada mas Fuad bisa dikatakan tidak benar,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPD NasDem Hanan jalil menyampaikan jika pertemuan dengan PKS Ini adalah pertemuan awal membangun kesepahaman, belum kesepakatan. Membangun kesepahaman bersama untuk menjadi kesepakatan di akhirnya. “Semoga pembangunan kesepahaman ini berakhir dengan kesepakatan bersama di Pemilukada 2024,” harapnya.
Menurut Hanan, PKS dan NasDem juga tidak bisa sendirian dalam membangun Kota Malang. Sehingga sesama partai politik harus bergandengan tangan. “Kalau di saat-saat tertentu kita menjadi lawan politik, sejatinya kita kawan dalam Demokrasi,” pungkas Hanan. [mut.wwn]