Sumenep, Bhirawa.
Menjelang perayaan hari natal 2024 dan tahun baru 2025, harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Kabupaten Sumenep merangkak naik. Salah satunya, cabai rawit dan bawang merah. Cabai rawit, dari Rp20.000 menjadi Rp25.000 per kilogram, sedangkan harga bawang merah, dari Rp20.000 menjadi Rp30.000 per kilogram.
Salah satu pedagang di pasar Anom Baru Sumenep, H. Zainal mengatakan, kenaikan dua komoditas ini terjadi sejak sepekan terakhir ini. Meski ada kenaikan harga, tidak sampai mengendorkan konsumen l untuk membeli. Buktinya, setiap harinya, jumlah pembeli tidak sampai berkurang. Hal tersebut biasa terjadi menjelang hari natal dan tahun baru. “Kenaikan harga ini memang biasa terjadi saat musim penghujan dan menjelang akhir tahun,” kata H. Zainal, Selasa (03/12).
Menurutnya, kenaikan harga sejumlah komoditas menjelang akhir tahun ini sudah menjadi hal yang lumrah dan tidak mengganggu aktivitas konsumen. Sebab, kenaikan harga seperti ini masih dianggap wajar, sehingga tidak terlalu memberatkan bagi konsumen. “Kenaikan cabai dan bawang merah ini masih terjangkau, jadi tidak ada masalah dan tidak sampai menurunkan angka pembelian konsumen,”jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindag Sumenep, Moh. Ramli, menyebutkan kenaikan sejumlah harga komoditas ini merupakan fenomena musiman yang biasa terjadi, terutama di musim penghujan dan menjelang akhir tahun. “Harga bahan pokok di wilayah Sumenep masih terbilang aman dan stok juga aman, meski ada dua komoditas seperti cabai dan bawang yang mengalami kenaikan,” kata Ramli.
Ia berharap, meski ada kenaikan harga komoditas, tidak sampai memberatkan bagi para konsumen. Dan semoga stok juga tetap aman. “Semoga kebaikan harga tidak terlalu tinggi dan stok aman hingga awal tahun depan,” harapnya.[sul.ca]
