32 C
Sidoarjo
Tuesday, March 25, 2025
spot_img

Jatim Siap Capai Target Produksi Padi 12,7 Juta Ton GKG


Kepala Dipertakp Jatim, Heru Suseno

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Pemprov Jatim melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dipertakp) Provinsi Jawa Timur melakukan beberapa langkah untuk mencapai target produksi 12,7 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).

Langkah ini untuk memenuhi target Menteri Pertanian Republik Indonesia agar Provinsi Jawa Timur bisa mencapai produksi padi sebesar 12,7 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).

Kepala Dipertakp Jatim, Heru Suseno menyampaikan, perkiraan produksi padi tahun ini tersebut meningkat dibanding realisasi tahun lalu yang mencapai 9.226.340 ton GKG.

Sementara untuk produksi padi sepanjang Januari sampai Maret 2025 diperkirakan mencapai 3.931.627 ton Gabah Kering Giling (GKG), sedangkan produksi beras diperkirakan mencapai 2.520.173 ton.

Menilik hal tersebut, maka Dipertakp Jatim akan melakukan beberapa upaya untuk bisa mencapai target produksi padi sesuai target, seperti menaikkan indeks pertanaman pangan yang awalnya 1,95 kali, menjadi sebesar 2,29 kali pada tahun ini.

Kemudian melakukan optimalisasi jaringan – jaringan irigasi dengan menggandeng Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten untuk pemanfaatan jaringan irigasi yang bersifat tersier, sekunder dan primer.

“Bentuknya setiap hari harus ada target luas tambah tanam per bulannya, yang sudah kita bagi. Dan ini semua sudah termonitor,” katanya.

Ia menambahkan, untuk pupuk subsidi sudah siap di bulan Januari dengan total 1,88 juta ton.

Berita Terkait :  Bupati Fawait Langsung Teken SK, Ribuan Non-ASN Jember Lulus PPPK

“Sehingga petani tidak susah untuk proses tanam karena pupuk sudah siap,” ujarnya.

Pada saat mau panen, kata Heru, supaya tidak kehilangan hasil pada proses panen maka disediakan alat yang bernama combine harvester.

“Pemprov juga sudah support itu,” tandasnya.

Kemudian paska panen, maka juga disediakan alat pengering atau bed dryer. “Ibu Gubernur sudah menyampaikan untuk penggunaan combine harvester dan agar tidak tergantung cuaca bisa menggunakan bed dryer,” imbuhnya.

Untuk mengetahui besaran target yang dicapai, Dispertakp Jatim melakukan rapat secara virtual dengan pemerintahan kabupaten, para penyuluh dan kementerian pertanian untuk melaporkan luas tambah tanam per harinya.

“Jadi semuanya terus terupdate secara harian. Jika memang ada permasalahan dilapangan, maka nantinya akan disampaikan di rapat virtual,” katanya.

Untuk luas tambah tanam per 18 Maret 2025, lanjutnya, dari target 209.258 ha, tercapai 87.966 ha.

“Sehingga secara persentase, sebesar 42,04 persen. Kita kebut terus bersama Kementerian Pertanian. Saat ini, yang didorong untuk luas tambah tanam berada di Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik,” terangnya.

Kemudian, untuk serap gabah, pemerintah sudah memberikan perintah pada Bulog agar membeli gabah petani panen Rp 6.500 per kg. Per 17 Maret 2025, capaiannya dari target bulan April 593.262 ton, tercapai 91.614,32 ton atau 15,44 persen,” jelasnya.

Terkait dengan kondisi cuaca, Heru juga mengatakan, panen gabah akan dibeli Bulog dengan kualitas apapun, namun dengan cara penggunaan combine harvester dan bed dryer.

Berita Terkait :  Warga Sidoarjo Tidak Perlu Resah, Pajak Kendaraan Bermotor Tidak Naik

“Jika masih manual dan masih basah, harus dihamparkan terlebih dulu agar tidak basah. Karena kalau masih basah bisa merusak alat penggilingan. Untuk itulah, diharapkan petani bisa menggunakan combine harvester,” katanya.

Apabila petani ingin membutuhkan combine harvester, Heru mengatakan, mereka bisa meminta ke Dipertakp Jatim, dan Dipertakp nantinya akan disampaikan Kementan RI.

“Nantinya ada brigade alsintan. Nantinya jika petani membutuhkan, maka alatnya akan berpindah ke lokasi petani tersebut. Di brigade alsintan ini, alat olah tanah bisa, hingga paska panen bisa,” pungkasnya. [rac.gat]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru