30 C
Sidoarjo
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jangan Memilih Pemimpin Nir-Superego


Oleh :
Oman Sukmana
Guru Besar FISIP dan Ketua Prodi Doktor Sosiologi,
Universitas Muhammadiyah Malang

Dalam waktu dekat, Indonesia akan memasuki masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, sebuah momentum penting bagi demokrasi di tingkat lokal. Pilkada serentak merupakan proses pemilihan kepala daerah yang diselenggarakan secara bersamaan di berbagai provinsi, kabupaten, dan kota di seluruh Indonesia. Pilkada merupakan sarana yang memungkinkan masyarakat di berbagai daerah untuk memilih pemimpin mereka secara bersamaan, sehingga dapat mendorong efisiensi dan efektivitas proses demokrasi.

Pilkada merupakan momentum yang sangat penting bagi masyarakat untuk memilih pemimpin daerah yang sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan mereka. Sebagai wujud demokrasi di tingkat lokal, Pilkada memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan politik. Pemilihan kepala daerah secara langsung ini memungkinkan masyarakat untuk menilai dan memilih calon pemimpin yang dianggap paling mampu memimpin dan mengembangkan daerahnya. Tidak dapat dipungkiri, kepemimpinan kepala daerah yang terpilih akan sangat menentukan arah pembangunan, kualitas pelayanan publik, serta tingkat kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Oleh sebab itu, partisipasi masyarakat dalam Pilkada menjadi sangat krusial.Pemilih harus cermat dalam mengevaluasi dan memilih calon pemimpin berdasarkan kriteria yang matang, seperti integritas, kompetensi, visi, dan program kerja yang ditawarkan.Selain itu, masyarakat juga perlu aktif memantau dan mengawal kinerja pemimpin daerah terpilih agar janji-janjinya dapat terealisasi dengan baik.Dengan demikian, Pilkada yang diselenggarakan secara berkualitas dapat menghasilkan pemimpin daerah yang kompeten dan dapat membawa kemajuan bagi masyarakat setempat.

Berita Terkait :  Lawan Ujaran Kebencian Melalui Penguatan Literasi Digital

Diharapkan dalam kontestasi Pilkada, masyarakat disuguhi oleh berbagai pilihan atas calon-calon pemimpin yang memiliki kepribadian sehat.Menurut Sigmund Freud, seorang psikolog psikoanalisis, menyebutkan bahwa kepribadian yang sehat adalah kepribadian yang memiliki keseimbangan antara id, ego, dan superego. Ego yang kuat akan mampu mengendalikan id agar tidak mendominasi dan menyeimbangkannya dengan tuntutan superego. Sementara superego yang kuat akan memberikan arahan moral yang diperlukan bagi ego.

Apabila salah satu aspek dari id, ego, dan superego ini terlalu mendominasi, maka akan menyebabkan gangguan kepribadian. Misalnya, jika id yang terlalu dominan, maka akan muncul perilaku impulsif, meledak-ledak, dan kurang pertimbangan. Jika superego yang terlalu dominan, maka akan muncul kecemasan berlebihan dan perfeksionisme yang destruktif.Konsep id, ego, dan superego yang dikemukakan Sigmund Freud ini sangat relevan dalam memahami dinamika kepribadian, terutama dalam konteks kepemimpinan.Seorang pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mampu menyeimbangkan antara dorongan-dorongan naluriah (id), kemampuan untuk bertindak realistis (ego), dan pedoman nilai-nilai moral serta etika (superego) dalam dirinya.

Namun demikian, ternyata tidak semua (calon) pemimpin memiliki keseimbangan antara id, ego, dan superego tersebut. Ada pemimpin yang cenderung didominasi oleh id, ada juga yang terlalu didominasi oleh ego, dan ada pula yang tidak memiliki superego sama sekali. Pemimpin yang tidak memiliki superego inilah yang kita sebut sebagai pemimpin yang “nir-superego”.Pemimpin nir-superego adalah pemimpin yang tidak memiliki kendali moral, etika, dan nilai-nilai luhur dalam dirinya. Mereka hanya menuruti dorongan-dorongan naluriah dan keinginan pribadi tanpa mempertimbangkan dampak dan konsekuensinya bagi orang lain. Mereka adalah pemimpin yang otoriter, sewenang-wenang, koruptif, dan hanya mementingkan diri sendiri.

Berita Terkait :  Pelayaran Perintis, Kunci Keberlanjutan Tol Laut

Dalam berbagai literature yang mengkaji terntang psikologi pemimpin, maka dirumuskna ciri-ciri pemimpin nir-superego. Secara umum terdapat empat ciri pemimpin yang nir-superego, yaitu:

Pertama, Manipulatif dan Machiavellian.Pemimpin nir-superego cenderung bersikap manipulatif dan Machiavellian. Mereka akan melakukan apa saja, termasuk berbohong dan menipu, demi meraih kekuasaan dan kepentingan pribadinya. Mereka tidak memiliki rasa malu atau rasa bersalah atas tindakan-tindakan mereka yang merugikan orang lain.

Kedua,Tidak Memiliki Empati. Pemimpin nir-superego tidak memiliki empati dan kepedulian terhadap orang lain. Mereka hanya mementingkan diri sendiri dan tidak peduli dengan kesulitan yang dihadapi oleh orang-orang yang dipimpinnya.Mereka tidak memiliki rasa tanggung jawab dan pengabdian kepada masyarakat.

Ketiga, Otoriter dan Sewenang-wenang.Pemimpin nir-superego cenderung bersikap otoriter dan sewenang-wenang. Mereka menganggap diri mereka sebagai pusat kekuasaan dan memaksakan kehendak mereka tanpa mempedulikan aspirasi dan kepentingan orang lain. Mereka tidak segan untuk menggunakan kekerasan dan intimidasi untuk mempertahankan kekuasaannya; dan

Keempat,Tidak Memiliki Integritas.Pemimpin nir-superego tidak memiliki integritas moral dan etika. Mereka dapat dengan mudah melanggar janji, komitmen, dan prinsip-prinsip yang telah mereka tetapkan demi kepentingan pribadinya.Mereka tidak dapat dipercaya dan diandalkan.

Pemimpin yang nir-superego akan berdampak buruk bagi organisasi, masyarakat, dan negara. Sebab, pemimpin yang nir-superego akanmemiliki kecenderungan untuk menjalankan organisasi atau pemerintahan dengan cara yang tidak adil, tidak transparan, dan tidak akuntabel. Mereka akan membuat keputusan-keputusan yang merugikan kepentingan publik demi keuntungan pribadi dan kelompoknya.Hal ini akan menimbulkan ketidakpercayaan, kekecewaan, dan bahkan perlawanan dari bawahan dan masyarakat. Organisasi atau negara yang dipimpin oleh pemimpin nir-superego akan mengalami kemunduran, instabilitas, dan bahkan kehancuran.

Berita Terkait :  Sikap Moderat dalam Moderasi Beragama

Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang pemimpin untuk memiliki superego yang kuat. Superego yang kuat akan membekali pemimpin dengan nurani, integritas, dan nilai-nilai luhur yang akan membimbingnya dalam menjalankan kepemimpinan.Seorang pemimpin yang memiliki superego yang kuat akan selalu mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan dan keputusannya terhadap orang lain. Pemimpin yang memiliki superego kuat akan mengedepankan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi dan kelompoknya, akan menjunjung tinggi prinsip-prinsip keadilan, transparansi, dan akuntabilitas.Pemimpin seperti ini akan mampu membangun kepercayaan dan loyalitas dari masyarakat. Jika negara dipimpin oleh seorang pemimpin yang memiliki superego kuat, maka akan berkembang dan maju dengan pesat karena adanya stabilitas, kredibilitas, dan keberlanjutan.

Semoga melalui momentum Pilkada serentak ini, kita bisa mendapatkan pemimpin yang memiliki kepribadian yang sehat, yakni pemimpin yang memiliki keseimbangan antara id, ego, dan superego.Pemimpin yang memiliki kepribadian sehat akan akan cenderung menjadi pemimpin yang berintegritas, etis, dan berwawasan luas, serta akan mampu membawa perubahan positif bagi organisasi, masyarakat, dan negara…

———— *** ————–

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berita Terbaru

spot_imgspot_imgspot_img