28 C
Sidoarjo
Friday, December 5, 2025
spot_img

Jajanan Klasik, Gaya Asik: Mahasiswa KKN Dukung UMKM Desa Naik Kelas Lewat Legalitas dan Branding

Oleh :
Tio Firman Syah
Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Chaidir Chalaf Islamy. S.Kom., M.Kom

Di tengah geliat pembangunan desa, sering kali ada potensi besar yang luput dari perhatian. Salah satunya adalah usaha-usaha kecil berskala rumahan yang dijalankan oleh warga sebagai penghasilan tambahan. Meski terlihat sederhana, usaha-usaha ini menyimpan peluang besar untuk dikembangkan, apalagi jika mendapat pendampingan yang tepat.

Hal itulah yang menjadi dasar program Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya di Dusun Mejero, Desa Karangdieng, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Selama 12 hari, mahasiswa hadir dan berbaur dengan masyarakat untuk membantu mengembangkan usaha mikro, khususnya yang belum tersentuh oleh legalitas dan strategi branding.

Salah satu mitra utama dalam program ini adalah Ibu Wana, seorang ibu rumah tangga yang menjalankan usaha jajanan pasar dari rumahnya. Usaha ini bukanlah mata pencaharian utama, melainkan bentuk usaha sampingan yang ia jalankan saat memiliki waktu luang. Meski begitu, semangat dan ketekunan beliau dalam menjalankan usaha tersebut patut diapresiasi.

Melalui tema “Jajanan Klasik, Gaya Asik”, mahasiswa tidak hanya datang membawa konsep, tetapi juga hadir sebagai pendamping yang membaur dengan kehidupan sehari-hari warga. Dalam pengamatan awal, diketahui bahwa banyak pelaku usaha kecil seperti Bu Wana menjalankan usahanya tanpa izin resmi dan tanpa memperhatikan aspek visual produk. Kemasan seadanya dan pemasaran yang terbatas hanya dari mulut ke mulut menjadi tantangan utama.

Berita Terkait :  Berdayakan Petani Lokal Melalui Program Asuransi Pertanian

Merespons hal tersebut, mahasiswa langsung menyusun program pendampingan yang sederhana namun aplikatif. Bu Wana, sebagai mitra utama, dibimbing mulai dari proses pengurusan legalitas usaha melalui OSS (Online Single Submission) untuk mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB). Seluruh proses dilakukan bersama-sama, mulai dari membuat akun OSS, mengisi data, hingga sertifikat legalitas diterbitkan.

Lebih lanjut, mahasiswa juga memperkenalkan aplikasi desain grafis sederhana seperti Canva untuk membuat logo dan label produk. Tak hanya mendesain, mereka juga membantu dalam pengambilan foto produk yang menarik dan penyusunan narasi promosi yang komunikatif. Seluruh upaya ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik produk Bu Wana, meskipun skala produksinya masih kecil dan tidak dijalankan setiap hari.

Proses pendampingan yang dilakukan mahasiswa membawa perubahan signifikan bagi Bu Wana. Ia mengakui bahwa sebelumnya tidak memiliki pemahaman tentang legalitas usaha dan merasa bahwa itu hanya diperlukan oleh usaha berskala besar. Namun setelah didampingi, ia mulai memahami pentingnya legalitas dalam membuka peluang pasar yang lebih luas.

“Saya awalnya ragu, karena usaha saya ini cuma untuk sampingan saja. Tapi setelah dibantu adik-adik mahasiswa, saya jadi semangat. Ternyata bisa punya izin resmi juga walau usahanya kecil. Dan sekarang tampilan jajanan saya jadi lebih bagus,” ujar Bu Wana.

Tak hanya dari sisi administrasi, pendampingan ini juga membangun rasa percaya diri. Produk yang dulu hanya dibungkus plastik biasa, kini tampil dengan label, logo, dan kemasan yang lebih menarik. Hal ini membuat banyak pelanggan memberikan respon positif, bahkan menyebut produk Bu Wana kini seperti oleh-oleh khas daerah.

Berita Terkait :  Selamat Datang Bapa

Selain menjual secara langsung, mahasiswa juga membantu membuat akun media sosial sebagai sarana promosi. Dengan bimbingan ini, Bu Wana mulai mengenal cara memasarkan produknya secara daring, meskipun produksinya masih menyesuaikan dengan waktu senggang yang ia miliki.

“Saya senang, banyak yang bilang kemasan jajanan saya sekarang lebih menarik. Meskipun saya tidak produksi setiap hari, tapi ini jadi tambahan yang lebih berarti dan bisa untuk jangka panjang,” tambahnya.

Dampak dari program ini ternyata tidak berhenti pada satu mitra. Perubahan positif yang dialami Bu Wana menjadi inspirasi bagi warga sekitar. Beberapa ibu rumah tangga mulai tertarik bertanya dan belajar mengenai pembuatan kemasan, logo, dan bahkan cara mengurus NIB mereka sendiri. Ini menjadi bukti bahwa intervensi kecil dengan pendekatan yang tepat bisa menciptakan efek domino di masyarakat.

“Kami belajar bahwa pendampingan tidak harus dilakukan secara besar-besaran. Cukup dengan memahami kebutuhan warga, lalu hadir untuk membantu secara konkret, hasilnya bisa terasa langsung,” ujar Tio Firman Syah, mahasiswa pelaksana kegiatan KKN yang akrab dipanggil Tio.

Program ini juga menekankan pentingnya keberlanjutan. Mahasiswa tetap memantau perkembangan mitra setelah pelatihan selesai, memastikan bahwa keterampilan yang diajarkan benar-benar diterapkan. Evaluasi berkala dilakukan agar mitra tidak kembali pada pola lama dan tetap percaya diri menjalankan usaha, meskipun dalam skala kecil.

Berita Terkait :  Hadirkan Ekosistem Digital, Bangun Infrastruktur Telekomunikasi

Kegiatan KKN bertema “Jajanan Klasik, Gaya Asik” menunjukkan bahwa pendampingan yang tepat sasaran bisa memberikan perubahan besar, bahkan pada usaha yang bersifat sampingan. Legalitas dan branding bukan hanya milik usaha besar, tetapi juga bisa dimiliki oleh siapa pun yang ingin berkembang, termasuk pelaku usaha kecil di desa.

Semoga program serupa bisa terus dilanjutkan dan diterapkan di desa-desa lainnya. Karena sejatinya, membangun ekonomi desa tidak selalu memerlukan dana besar atau proyek masif. Yang dibutuhkan adalah pendampingan yang sabar, edukasi yang praktis, dan kehadiran yang tulus dari mereka yang peduli. Kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang terlibat dan di dukung oleh Nabila Cahya Lestari, Alif Finno Fidzaky selaku mahasiswa dan mahasiswi aktif di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang melakukan pengabdian di desa Karangdiyeng, kecamatan Kutorejo kabupaten Mojokerto. [*]

Berita Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Follow Harian Bhirawa

0FansLike
0FollowersFollow
0FollowersFollow

Berita Terbaru