Sampang, Bhirawa
Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Forkopimda Sampang menggelar kegiatan Cooling System di wilayah utara Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi tokoh agama dan tokoh masyarakat guna menjaga suasana damai dan kondusif.
Kunjungan tersebut dihadiri oleh Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono, Pj Bupati Sampang Rudi Arifiyanto, Dandim 0828 Letkol Czi Suprobo Harjo Subroto, dan Kajari Sampang Fadilah Helmi. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Forkopimda untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) jelang Pilkada serentak 2024.
Kapolres Sampang, AKBP Hendro Sukmono, menjelaskan bahwa kunjungan ini adalah bentuk silaturahmi dan sarana membangun hubungan baik dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, serta tim sukses di wilayah Pantai Utara (Pantura) Sampang. “Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dengan masyarakat dan ulama, menciptakan situasi yang kondusif selama Pilkada serentak 2024,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolres juga mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga ketertiban, menghormati perbedaan, dan mencegah konflik selama masa Pilkada. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi atau teradu domba oleh pihak-pihak tertentu. “Pilkada adalah momentum demokrasi. Mari kita sikapi dengan bijak, saling menghargai perbedaan, dan tidak terpengaruh isu-isu provokatif,” tambahnya.
Pj Bupati Sampang, Rudi Arifiyanto, mengimbau masyarakat untuk menjalani Pilkada dengan semangat kebersamaan. Ia berharap proses pemilihan pemimpin baru Kabupaten Sampang dapat berlangsung dengan penuh kedamaian. “Pilkada adalah pesta demokrasi, seharusnya diisi dengan kegembiraan, bukan permusuhan. Jangan sampai momentum penting ini dicederai oleh tindakan yang tidak terpuji,” ujarnya.
Dandim 0828 Sampang, Letkol Czi Suprobo Harjo Subroto, menekankan pentingnya menyaring informasi yang beredar di media sosial. Ia juga meminta tokoh agama dan masyarakat untuk memberikan edukasi kepada warga agar tidak mudah percaya pada isu hoaks atau bermuatan SARA. “Kami mengajak seluruh tokoh masyarakat untuk memberikan pencerahan kepada warga, sehingga Pilkada dapat berjalan aman, tertib, dan damai,” ungkapnya.
Miftah, salah satu tokoh masyarakat dari Banyuates, mengapresiasi langkah Forkopimda yang telah menggelar pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat. Menurutnya, kunci dalam mencegah konflik adalah komunikasi yang baik antara semua pihak.
“Kuncinya adalah komunikasi. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan jika dikomunikasikan. Terima kasih Forkopimda atas kunjungannya. Kami di Banyuates berkomitmen untuk melaksanakan Pilkada secara jujur dan adil,” tegasnya.[lis.ca]