Ketua PWM Jatim Sebut Banyak PR Harus Diselesaikan Prof Abdul Mu’ti
Surabaya, Bhirawa
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr dr Sukadiono, menyebut Penunjukan Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia merupakan keputusan yang tepat. Mengingat Prof. Abdul Mu’ti merupakan sosok yang sangat menguasai dan cocok untuk mengurusi dunia Pendidikan di Indonesia.
Menurut pria yang juga menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini, pengalaman Prof Abdul Mu’ti dalam dunia pendidikan tidak diragukan lagi. Tidak hanya membesarkan pendidikan di lingkungan Muhammadiyah. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), dan anggota Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
“Jadi, sebelum Prof Mu’ti mengembang amanah sebagai Menteri, Beliau telah terlibat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Saya meyakini bahwa dengan pengalaman luas dalam mengelola lembaga pendidikan selama ini, beliau akan sangat memahami tantangan yang dihadapi sektor pendidikan di Indonesia saat ini,” jelasnya.
Kendati begitu, Suko menyebut akan ada berbagi tantangan yang harus diselesaikan Prof Abdul Mu’ti selama menjabat nantinya. Diantaranya jika berkaca pada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 rata-rata lama sekolah warga Indonesia itu adalah 9,13 tahun. Artinya tidak sampai lulus SMP. Selain itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), adanya perununan angka kelulusan yang terjadi mulai dari tingkat dasar hingga menengah. Untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) sederajat tercatat sebesar 97,37% pada 2021.
Di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat turun menjadi sebesar 88,88%. Lebih rendah lagi untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat hanya sebesar 65,94%. Padahal jika mengacu pada undang-undang bahwa masyarakat Indonesia wajib belajar 12 tahun. .
“Persoalan-persoalan ini nanti akan dihadapi dan menjadi tantangan bagi Prof Abdul Mu’ti yang harus diselesaikan dibawah kepemimpinanya,”debutnya.
Selain itu, tambah dia, berbagai permasalahan penting juga harus diperhatikan mulai dari kualitas pendidikan agar merata di seluruh Indonesia, tersedianya fasilitas pendidikan, peningkatan kualitas guru dan tenaga pendidik, dan kesejahteraan guru.
Ia berharap dengan jabatan baru yang diemban Prof Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah mampu menyelesaikan masalah pendidikan yang ada di Indonesia.
“Perbaikan bukan hanya dari aspek kuantitatif tetapi juga dari aspek kualitatif. Bahwa pendidikan kita bisa melahirkan murid-murid yang cerdas, kreatif dan memiliki higher order thinking skill,” tegasnya.
Sementara itu, disinggung soal apakah penunjukan Prof Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah sesuai dengan prediksi Muhammadiyah, Suko menegaskan jika hal tersebut menjadi hal prerogatif Presiden Prabowo Subianto.
“Namun dalam tradisi Muhammadiyah apabila kader diberi amanah maka siap menjalankan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya,” tegas dia. [ina]